Hari Pertama SMA/SMK di Jember Pembelajaran Tatap Muka, KBM Hanya 4 Jam
JEMBER, FaktualNews.co – Seluruh siswa SMA/SMK di Kabupaten Jember melakukan kegiatan pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Senin (23/8/2021). Dalam pembelajaran tersebut, siswa SMA/SMK dari kelas 10 – 12 dapat mengikuti pelajaran langsung di kelas.
Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan siswa yang di dalam kelas dibatasi 50 persen.
Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman dalam kesempatan itu melakukan peninjauan langsung ke sekolah. Ada 3 sekolah yang ditinjau, diantaranya SMKN 2 Jember, SMAN 2 Jember, dan SMAN Ambulu.
Untuk di SMAN 2 Jember, menurut Waka Humas Mariyana pembelajaran tatap muka terbatas secara teknis untuk jumlah siswa dalam satu kelas berjumlah 15 – 18 orang. Yang dalam satu meja hanya diisi satu siswa.
“Hari ini pertama masuk sekolah, sistemnya itu ganjil dan genap. Jadi sebanyak 15 – 18 siswa masuk selama satu minggu untuk nomor absen ganjil dulu. Kemudian minggu depan nomor absen genap. Tak lupa kita juga menerapkan protokol kesehatan ketat. Dengan melakukan cuci tangan, wajib pakai masker, dan ada alat pengukur suhu otomatis di pintu masuk utama sekolah, siswa mengukur suhu badannya dan langsung masuk dalam kelas,” kata Mariyana, Senin (23/8/2021).
Untuk pembelajaran selama seminggu itu hanya berlangsung selama 5 hari. Yakni dari Senin hingga Jumat.
“Kemudian untuk di dalam kelas ada Hand Sanitizer, tempat cuci tangan, gurunya juga membawa spidol dan penghapus (alat tulis papan) sendiri-sendiri. Jadi tidak ada kontak langsung dengan anak-anak,” ujarnya.
Untuk jam mengajar dalam kelas, karena masih dalam tahap uji coba dan masih awal. Mengalami pengurangan jam pelajaran.
“Yang biasanya satu jam pelajaran 45 menit dikurangi jadi 25 menit. Sehingga jika satu mata pelajaran 2 x tatap muka. Berarti satu pelajaran hanya 50 menit. Kemudian kegiatan di sekolah juga hanya berlangsung 4 jam. Dari pukul 7.00 WIB – pukul 11.00 WIB,” jelasnya.
“Namun untuk proses belajar di kelas ya seperti biasanya, tapi tetap menerapkan jaga jarak,” sambungnya.
Kemudian sebagai langkah antisipasi terjadinya berkerumun. Untuk jam istirahat sekolah ditiadakan.
“Jadi di sekolah hanya belajar dan langsung pulang, untuk menghindari kerumunan,” ucapnya.
Kemudian terkait himbauan dari bupati agar mata pelajaran yang diberikan tidak terlalu berat. Kata perempuan yang juga mengajar Bahasa Inggris itu, juga dilakukan penyesuaian.
“Himbauan dari bupati untuk materi pelajaran juga disesuaikan. Juga dilakukan agar disesuaikan dengan kondisi fisik siswa untuk awal ini,” katanya.
Lebih jauh Mariyana menyampaikan, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas yang dilakukan. Siswa juga dihimbau telah melakukan vaksinasi.
“Teknisnya atau idealnya, seluruh siswa sudah melakukan vaksinasi. Tapi ini dari informasi yang kami himpun, 70 persen yang sudah vaksin. Jadi dari (total) 1055 anak (Siswa SMAN 2 Jember), yang sudah vaksin 724 anak! Itu data per 20 Agustus kemarin. Tapi mungkin seminggu setelahnya nanti akan menyusul (vaksinasi). Jadi sisa 300 an anak yang belum vaksin,” ujarnya.
Terpisah disela kegiatan peninjauan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di sekolah. Bupati Jember Hendy Siswanto berpesan agar dalam proses pembelajaran tatap muka terbatas ini dapat berlangsung baik dengan selalu menerapkan protokol kesehatan ketat.
Terutama soal vaksin, Kata Hendy, untuk bisa dilaksanakan oleh seluruh siswa.
“Semaksimal mungkin pesan Bapak Presiden agar dilakukan vaksin dulu. Semaksimal mungkin semua siswa dapat divaksin. Kemudian saat masuk kelas untuk diatur, setelah pelajaran pulang dan jangan berkerumun,” kata Hendy saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Terkait mata pelajaran yang diberikan kepada siswa. Juga dihimbau untuk disesuaikan.
“Pelajaran tidak boleh banyak-banyak, sedikit tapi variannya disesuaikan. Tujuannya agar ritme dari uji coba ini dapat sesuai. Prokes juga diterapkan. Sehingga secara bertahap kondisi kita kembali normal,” ujarnya.
Kemudian ditanya soal berakhirnya masa PPKM Darurat hari ini. Bupati juga berharap agar level di Jember kembali berkurang.
“Semoga bisa kurang lagi ke level 2. Sehingga kondisi bisa kembali normal. Terutama soal perekonomian. Kalau terua menerus dibatasi, persoalan ekonomi ini yang susah. Semoga hari ini dapat kabar baik. Level kita bertahap berubah ke Level 2,” ucapnya.(***)