Kewirausahaan

Cerita Pedagang Ayam Warna-warni Beradaptasi dengan Teknologi di Masa Pandemi

SITUBONDO, FaktualNews.co – Di tengah pandemi Covid-19, sistem digital marketing menjadi pilihan penting dan aktual dalam pengembangan usaha. Pemasaran berbasis online bisa menjangkau peluang pasar untuk meningkatkan pemasaran dengan sistem pree order.

Pilihan itu tidak hanya dilakukan oleh para pengusaha atau pedagang merchandise produk pabrikan. Di Situbondo, sejumlah pedagang anakan ayam warna-warni memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan dagangannya.

Mustawan, misalnya. Pedagang ayam warna-warni, asal Desa Olean, Kecamatan Kota, Kabupaten Situbondo itu menyebut sistem pree order saat ini menjadi peluang bagi pelaku usaha dimasa pandemi Covid-19. Dan itu lebih mudah dilakukan secara daring.

Dia berpandangan, di tengah pandemi dan kemudahan teknologi digital, harus ada perubahab sistem pemasaran yang efektif melalui digital marketing atau pemasaran secara online.

“Pemasaran secara online menjadi cara mudah orang mengenal usaha yang kita jalani. Tinggal bagaimana kita memiliki desai penawaran menarik yang bisa membuat orang tertarik dengan produk yang kita tawarkan,” ujar Mustawan, Sabtu (28/8/2021).

Menurutnya, usaha yang dia kembangkan di sektor peternakan mampu berkembang dengan baik. Ia mengaku memiliki dua cara dalam memasarkan produk miliknya kepada para konsumen.

“Yang saya jual merupakan anak  ayam daging yang berwarna warni. Tentu usaha sperti ini sudah pernah saya jalani sebelum masa pandemi Covid-19. Namun tantangan proses penjualan berbeda dengan saat ini,” bebernya.

Mustawan menyebutkan, saat ini dirinya fokus bagaimana melakukan pemasaran di media sosial. Baik melalui private chat maupun via group media watshapp.

“Ada peluang baik pada saat saya aktif mempromosikan via online. Hampir setiap hari, ada orderan yang masuk ke admin kita. Paling sedikit, dalam wilayah Kabupaten Situbondo, sehari ada 80 ekor ayam yang dipesan oleh warga,” jelasnya.

Untuk seekor ayam, tutur Mustawan, dia jual dengan harga Rp 5.000. Seiring berjalannya waktu, dirinya bisa menjual usahanya hingga 800 ekor perhari. Sehingga dalam satu hari, ia bisa mendapatkan pemasukan sebanyak Rp 4.000.000.

“Karena kita pemasarannya via online, jadi kita harus mengantar pesanan orang. Bukan hanya dalam wilayah kota, sampai pelosok desa juga kami antar,” ucapnya.

Pedagang ayam warna-warni lainnya, Aprilianto, mengatakan, dia belakangan lebih kerap mengantarkan beberapa pesanan ayam warna warni yang juga menjadi usaha yang sudah ia jalani selama ini.

“Sebelum pandemi kita bisa langsung menuju ke tempat yang menjadi pasar saya, seperti sekolah dan tempat hiburan lainnya yang banyak peminat pembelinya,” ucapnya.

April menambahkan, saat ini ia lebih aktif mengantar pesanan. Itu berkat promosi online yang dia lakukan.

“Satu hari kita antar semua pesanan orang. Saya sendiri bukan sebagai peternak, namun sebagai penjual yang memasok persediaan dari para peternak ayam berwarna,”bebernya.

Upaya yang dilakukan cukup berhasil, April mengaku ia mendapat harga seekor anakan ayam sebesar Rp 2.500, kemudian iya bisa jual kembali dengan harga Rp 5.000.