Dam Karet Menturus Rusak, Petani di Kemlagi Mojokerto Kesulitan Air Irigasi
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan di Desa Kedungsari Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto mengeluhkan beberapa kendala yang cukup menyulitkan petani.
Yakni kekurangan air di musim kemarau, ditambah kerusakan Dam Karet Menturus yang menjadi salah satu sumber irigasi pertanian wilayah Kemlagi dan Jetis.
Kendala ini telah mendapat perhatian bupati secara khusus, yang meninjau langsung lokasi Dam di wilayah tersebut.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, berupaya akan berjanji memperbaiki dan menyampaikan ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
“Pemerintah sudah mengupayakan (perbaikan Dam Karet Menturus). Hal tersebut segera ditindaklanjuti oleh BBWS Pusat, dengan anggaran 2021. Kita juga cek lokasinya hari ini. Semoga segera beroperasi dengan normal dan bisa mengairi sawah dengan lancar,” katanya saat meninjau panen raya kangkung Desa Kedungsari Kemlagi, didampingi Kepala Dinas Pertanian, Teguh Gunarko, Jumat (3/9/2021).
Ikfina berjanji terus mendukung para petani Kabupaten Mojokerto sebagai penyokong perekonomian dan ketahanan pangan.
“Bangsa ini menaruh harapan besar pada petani, sebagai salah satu penyokong perekonomian dan untuk ketahanan pangan. Pada Covid-19, semua sektor menurun kecuali pertanian. Kita akan mengupayakan pertanian di Kabupaten Mojokerto, bisa terus berjaya,” jelasnya.
Ia menambahkan, terkait Infrastruktur jalan sebagai satu faktor pendukung, akan diupayakan juga.
“Itupun harapan kita nantinya tidak hanya untuk dilewati oleh kendaraan petani saja. Tapi juga untuk kendaraan besar yang mengangkut hasil pertanian dalam jumlah lebih besar,” tambah bupati.
Sementara, Kadis Pertanian Teguh Gunarko menegaskan, sudah merinci angka lahan pertanian yang harus dialiri secara maksimal. Pihaknya memastikan akan mencarikan solusi untuk kendala para petani di wilayah Kemlagi dan Jetis.
“Luas pertanian di Kemlagi dan Jetis kurang lebih 900 ha. Terkait irigasi, pasti kita upayakan cari solusi. Harapan kita, petani bisa panen lebih baik, daya beli masyarakat meningkat dan pertumbuhan ekonomi naik,” terangnya.
Selain kendala pengairan pertanian, perbaikan insfrastruktur jalan dari permukiman ke lokasi pertanian juga menjadi harapan yang diinginkan. Permintaan ini kemudian masuk dalam catatan bupati, untuk nantinya dapat diputuskan solusi penanganannya ke depan.
“Terkait Infrastruktur jalan sebagai satu faktor pendukung, akan diupayakan. Itupun harapan kita nantinya tidak hanya untuk dilewati kendaraan petani saja. Tapi juga kendaraan besar yang mengangkut hasil pertanian dalam jumlah besar,” tambah bupati.