Internasional

Israel Tangkap Kerabat Tahanan Palestina yang Kabur dari Penjara

AMMAN, FaktualNews.co – Pasukan keamanan Israel menangkap enam orang kerabat dari enam tahanan Palestina yang kabur dari penjara Gilboa.

Para tahanan itu dilaporkan telah menggali terowongan untuk keluar dari penjara yang memiliki keamanan tinggi di Israel utara pada hari Senin (6/9/2021), setelah menggali lubang di lantai sel mereka dengan sendok.

Israel telah mengerahkan pesawat tak berawak, pos pemeriksaan jalan dan misi tentara ke Jenin, kota asal di Tepi Barat yang diduduki oleh banyak tahanan yang melarikan diri, namun gagal melacak mereka.

Sebaliknya, pada hari Rabu (8/9/2021) kemarin pasukan keamanan menangkap dua saudara laki-laki Mahmoud Ardah, dalam pelarian itu, Dr Nidal Ardah, kerabat lainnya, dua saudara dari tahanan Mohammad Ardah yang melarikan diri, dan ayah tahanan Munadel Infeiat.

Penangkapan tersebut memicu kemarahan di Tepi Barat. “Menahan seseorang untuk memaksa kerabat melakukan sesuatu adalah taktik gaya mafia,” kata Omar Shakir, direktur Human Rights Watch Israel dan Palestina.

Sami Shehadeh, anggota Knesset dari Joint Arab List, mengatakan kepada Arab News bahwa reaksi dari pasukan keamanan Israel sangat histeris.

“Mereka melakukan tindakan balas dendam brutal terhadap tahanan dan keluarga mereka. Ini adalah hukuman kolektif, yang kami kecam, dan kami menyerukan penghentian segera tindakan ini terhadap rakyat kami,” kata Sami Shehadeh.

Uskup Ortodoks Atallah Hanna mengatakan bahwa menangkap kerabat para tahanan yang melarikan diri adalah tindakan biadab.

“Ini adalah tindakan hukuman kolektif dan tindakan tidak manusiawi,” katanya.

Mohammed Rajoub, seorang penyiar di Radio Ajyal di Ramallah, mengatakan Israel pada awalnya menunda penangkapan kerabat dengan harapan mereka dapat melacak panggilan telepon dengan para tahanan yang melarikan diri.

“Sekarang mereka gagal menangkap para tahanan, mereka ingin menggunakan keluarga mereka sebagai alat tawar-menawar,” katanya.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan setiap tahanan Palestina memiliki hak untuk bebas, dan meminta Israel untuk membebaskan mereka semua.

Wadie Abu Nassar, direktur Pusat Konsultasi Internasional di Haifa, mengatakan penangkapan itu dapat diprediksi.

“Keamanan Israel ingin menangkap kembali tahanan yang melarikan diri itu sesegera mungkin dan mereka merasa bahwa tekanan pada kerabat akan membantu mereka mendapatkan informasi berharga tentang kemungkinan keberadaan mereka,” katanya.

Amjad Shihab, seorang dosen di Universitas Al Quds, mengatakan pelarian itu mengejutkan aparat keamanan Israel.

“Oleh karena itu politisi memerintahkan tindakan opresif terhadap semua tahanan, dan keluarga tahanan yang melarikan diri, dengan harapan bahwa semua ini akan mengarah pada beberapa informasi untuk membantu mereka keluar dari skandal politik yang mereka hadapi.”