Peristiwa

Ratusan Murid MIN Kediri Gelar Doa dan Galang Dana untuk Palestina

KEDIRI, FaktualNews.co – Sebagai bentuk empati akan perang di Palestina, ratusan siswa-siswi sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Doko, Kabupaten Kediri, menggelar doa bersama, untuk Palestina, yang saat ini dibombardir zionis Israel.

Para siswa juga memakai atribut ala Palestina, membawa banner bertuliskan save Palestina, Pray for Palestina, dan juga memakai syal Palestina.

Hal ini sebagai bentuk empati terjadinya perang di Palestina, yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang akibat invasi dari zionis Israel.

Usai berdoa, mereka juga menggalang dan mengumpulkan donasi untuk disumbangkan kepada para korban perang di Palestina. Mereka memasukkan uang saku mereka kedalam kotak yang dipersiapkan para guru.

Salah satu siswi Mutiara mengaku, ia dan teman-temannya melakukan salat ghoib untuk mendoakan umat muslim yang meninggal di Palestina, dan juga mendoakan agar anak-anak yang menjadi korban kekejaman tentara zionis Israel, mendapatkan kemanusiaan.

“Kami menggelar salat ghoib dan doa kepada saudara kami sesama Muslim di Palestina, agar yang meninggal di terima Alloh, dan juga anak-anak segera mendapatkan kemanusiaan. Dan kami juga berharap agar bantuan dari negara-negara lain segera masuk untuk membantu warga Palestina,” kata Mutiara.

Sementara Kepala Sekolah MIN 2 Doko Imam Sururi mengatakan, kegiatan ini sebagai edukasi kepada anak-anak, serta untuk menumbuhkan rasa empati mereka, untuk lebih peduli kepada sesama. Dan pada kegiatan ini kami laksanakan salat ghoib, doa bersama dan juga pengumpulan donasi.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada Palestina, dan doa bersama agar Palestina segera terbebas dari belenggu penjajahan zionis Israel, dan juga penggalangan dana untuk membantu meringankan beban negara Palestina, yang saat ini porak-poranda akibat invasi dari tentara zionis Israel,” jelas Imam Sururi.

Seperti diketahui, perang antara Hamas Palestina dengan tentara zionis Israel ini, sudah berlangsung sebulan lebih. Sekitar 10 ribu jiwa melayang, dan ratusan bangunan dan fasilitas umum rusak parah, akibat perang tersebut.