Bernuansa Tradisional, Wisata Tegalan Karangbendo Lumajang Mulai Ramai Dikunjungi Warga
LUMAJANG, FaktualNews.co – Libur akhir pekan, wisata Tegalan di desa Karangbendo kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang mulai ramai, meskipun resminya baru akan di-launching Desember 2021.
Kedatangan masyarakat berwisata di area seluas 4 hektare lebih ini memanfaatkan view alam pedesaan seperti air sungai, lahan yang bertebing, pohon keras dan pertanian warga.
Kepala Desa Karangbendo Muniri mengatakan view yang sekarang bisa dinikmati antara lain aliran sungai pemancingan ikan air terjun dan beberapa objek tempat untuk nongkrong seperti di bawah pohon bambu yang rindang.
“Pengembangan wisata dipasrahkan kepada masyarakat tidak meninggalkan konsep alam dan kuno atau tradisional,” kata Muniri kepada FaktualNews.co, Minggu (12/09).
Muniri beserta pegiat wisata akan mengatur para bedak atau meja penjual mengunakan kayu beratap ijuk atau daun tebu, bagi penjual yang di khususkan warga desa setempat berpakaian tempo dulu.
Sedangkan menu jualan yang disajikan pun masakan desa seperti nasi jagung, nasi aking, nasi empok dan beberapa menu ala desa yang sulit ditemukan tempat-tempat modern.
“Nasi karang atau aking (makanan yang berasal dari sisa-sisa nasi yang tak termakan yang dibersihkan dan dikeringkan di terik matahari-red) dan jajanan tempo dulu dengan harga murah”, tutur Muniri yang di dampingi Humas Wisata Tegalan, Hari.
Di kesempatan yang sama Ketua penggerak wisata Tegalan desa Karangbendo Zainul Arifin menambahkan, konsep yang sekarang digandrungi pengunjung wisata adalah memanfaatkan jalan ke lahan pertanian atau warga setempat menamakan tegalan.
Selain keberadaannya dijadikan tempat buang sampah kondisi tebing yang kini telah dilakukan pembersihan tertutup semak.
“Kegiatan yang mulai berjalan ini akan diarahkan ada pembinaan sehingga pelaku wisata berperilaku ramah lingkungan,” papar Zainul.
Konsep yang akan dikembangkan Zainul menyediakan mainan anak-anak seperti enggrang, dakon dan mainan-mainan anak zaman dulu.
“Mengembalikan kondisi global masa pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku anak-anak akrab dengan gadget atau HP,” papar pria yang pernah honorer di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Lumajang.