Hujan Saat Kemarau, Ini Imbauan APTI Bondowoso untuk Petani Tembakau
BONDOWOSO, FaktualNews.co – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bondowoso mengimbau kepada petani setempat agar memanen tembakau dalam skala kecil. Hal ini disebabkan telah masuknya musim penghujan di saat masa panen.
Ketua APTI Kabupaten Bondowoso Muhammad Yasid menjelaskan, panen dalam skala kecil memungkinkan petani efisien waktu dalam penjemuran.
“Termasuk ketika tiba-tiba mendung, maka segera diamankan. Sebab cuaca sekarang tidak menentu dan tahun ini benar-benar ujian bagi petani tembakau,” kata Yasid, Rabu (15/9/2021).
Kemudian, pihaknya juga mengimbau agar petani merajang tembakaunya lebih tipis atau halus dibandingkan standar sebelumnya.
“Daun tembakau yang dirajang lebih halus, maka proses pengeringan lebih cepat,” ucap warga Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang itu.
Untuk menghindari terjadinya banjir genangan, APTI juga menyarankan petani membuat saluran drainase di sekitar lahan.
“Itu memudahkan pembuangan air hujan. Jadi tidak sampai terjadi genangan yang membuat tembakau rusak lebih berat,” imbaunya.
Lalu, penjemuran dilakukan di atas papan yang memiliki jarak minimal 1 meter dari permukaan tanah, atau menjemur di tempat penjemuran padi/jagung yang berteras semen.
“Penjemuran di tempat seperti ini lebih cepat kering. Berbeda dengan peletakan bidik (papan jemur dari bambu) langsung dari atas tanah. Apalagi tanahnya habis kena hujan, maka lebih lama lagi keringnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya menyadari memang bahwa tembakau yang terkena hujan kembali muda atau harus ditunda masa panennya agar mendapatkan kualitas yang baik.
“Misal besok waktunya panen, terus kena hujan, maka daunnya muda lagi. Waktu panen normalnya 10 hari kemudian,” beber Sekretaris APTI Jawa Timur ini.
(Deni)