FaktualNews.co

Jumlah Santriwati Keracunan di Ponpes Kauman Bondowoso Bertambah, Polisi Olah TKP

Peristiwa     Dibaca : 795 kali Penulis:
Jumlah Santriwati Keracunan di Ponpes Kauman Bondowoso Bertambah, Polisi Olah TKP
FaktualNews/Fatur Bari/
Caption,:petugas Polres Bondowo, saat mendatangi Ponpes Kauman.

BONDOWOSO, FaktualNews.co – Jumlah santriwati yang diduga mengalami keracunan makanan, dengan gejala mirip penyakit muntah dan berak (muntaber) terus bertambah di Ponpes Kauman, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Kota, Bondowoso.

Saat ini, jumlahnya mencapai 129 santriwati di Ponpes Kauman. Rinciannya, sebanyak 89 santriwati menjalani rawat inap pada tiga Rumah Sakit (RS) dan disejumlah Puskesmas di Bondowoso, sebanyak 40 santriwati menjalani rawat jalan.

“Jumlah santriwati yang mengalami gejala mirip muntaber mencapai 129 santriwati. Dari jumlah tersebut, 89 santriwati di antaranya dirawat inap, sedangkan  40 sisanya menjalani rawat jalan,” ujar Tuhu Suryono, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Bondowoso, Kamis (6/7/2023).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bondowoso, AKP Joko Santoso menjelaskan, mayoritas santriwati yang diduga keracunan makanan, mereka gejala mual dan muntah, diare. Bahkan, disertai  demam tinggi. Untuk bahan penyidikan, pihaknya  mengamankan sebanyak 21 barang bukti di Ponpes Kauman Blok Alhasani Alathifi (khusus santriwati) tersebut.

“Sejumlah barang bukti yang  diamankan  dari Ponpes tersebut, seperti sisa makanan seperti soto, tahu, tempe, snack, sate,  bumbu dan sejumlah peralatan dapur yang habis dipergunakan,” ujar AKP Joko Santoso.

Menurut dia, selain mengirim sejumlah sampel makanan ke laboratorium di Surabaya, pihaknya juga memanggil sejumlah saksi  di lokasi kejadian untuk diklarifikasi.

“Kami mintai keterangan sejumlah saksi di ponpes tersebut, seperti  saksi juru belanja, juru masak, juru packing yang menyajikan makanan untuk santriwati,” bebernya.

AKP Joko Santoso menegaskan, hasil pemeriksaan sementara, gejala mirip muntaber sebenarnya muncul diawali dari kalangan santri putra setelah momen idul Adha beberapa waktu lalu.

“Sedangkan upaya kita selanjutnya yaitu melakukan pendalaman dan pemeriksaan medis di laboratorium,” jelasnya.

Dokter pelaksana di RSUD Bhayangkara Bondowoso, dr  Ramadhan Sudiono mengatakan, ratusan santriwati yang menjadi pasien, mereka mengalami peningkatan jumlah sel darah putih di atas 10 ribu.

“Rata-rata sel darah putihnya naik menjadi 11-14 ribu. Jadi dipastikan ada infeksi bakteri di sistem pencernaannya,” katanya.

Menurut dia, setelah  diperiksa, dan ternyata  ditemukan serangan bakteri Salmonella Typhosa yang biasa menyebabkan penyakit Tyfus.

“Penyebaran dari bakteri Salmonella Typhosa ini bisa berasal dari alat makan, bahan makanan dan lingkungan yang tidak bersih,” tuturnya.

Oleh sebab itu, maka disimpulkan jika ratusan santriwati yang bergejala muntaber itu bukan keracunan.

“Bukan keracunan tapi akibat terinfeksi bakteri di bagian lambung,” terang dr Ramadhan.

Pada kasus serupa yang tidak tertangani, lanjut dr. Ramadhan, bakteri Salmonella Typhosa bisa menyebabkan kematian.

“Akibat hancurnya dinding lambung dan terjadi pendarahan. Meskipun kasus kematian akibat bakteri sangat jarang,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid