FaktualNews.co

Semeru Dua Kali Meletus, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter

Peristiwa     Dibaca : 734 kali Penulis:
Semeru Dua Kali Meletus, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
FaktualNews.co/Istimewa//
Ilustrasi.

LUMAJANG, FaktualNews.co – Hasil pengamatan visual gunung Semeru terjadi 2 kali letusan disertai asap warna putih kelabu setinggi 700 meter kearah barat dan barat daya. Gunung terlihat jelas, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Masyarakat sekitar atau wisatawan diminta untuk waspada.

Hal tersebut disampaikan petugas Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Yadi Yuliandi.

Dijelaskan Yadi, dari hasil rekapitulasi pengamatan dalam waktu 24 jam terakhir kegempaan letusan terjadi 68 kali, amplitudo 10-24 mm, durasi 60-152 detik. Dan selain itu juga disertai guguran dan hembusan.

“Guguran terjadi 8 kali, amplitudo 2-6 mm, durasi 35-90 detik. Hembusan 16 kali, amplitudo 2-7 mm, durasi 30-70 detik, “kata Yadi dalam keterangan rilisnya, Kamis (16/9/2021)

Sedangkan dari hasil pengamatan tremor harmonik gunung Semeru atau gunung Mahameru ini terjadi 1 kali, amplitudo 4 mm, durasi 135 detik. Selain itu juga disertai vulkanik dalam dan tektonik jauh.

“Vulkanik dalam 1 kali, amplitudo 5 mm, S-P 0.7 detik, durasi 8 detik. Tektonik Jauh 2 kali, amplitudo 10-26 mm, S-P : 12-15 detik, durasi 35-36 detik,” ucap Yadi.

Masih dipaparkan Yadi, gunung berketinggian 3676 mpdl statusnya tidak terjadi perubahan dari sebelumnya yaitu masih di level ll waspada.

Untuk mengantisipasi terjadinya korban terhadap masyarakat dari aktivitas gunung Semeru. Merekomendasikan masyarakat atau pengunjung (wisatawan) tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

“Wewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,”pinta Yadi.

Mengingatkan bahaya yang diwaspadai agar tidak sampai terjadi. Masyarakat untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

“Perlu diwaspadai  potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. Selain itu masih peluang ancaman lahar di alur sungai atau lembah yg berhulu di gunung Semeru. Mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,”tandas Yadi.

Dari hasil kegiatan pengamatan Gunungapi Gunung Semeru ini telah disampaikan kepada, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Badan Geologi, PVMBG dan kepada pemerintah kabupaten Lumajang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin