Peristiwa

Dua Bocah Bersaudara Miskin di Jember Dibantu Relawan, Si Adik Dipesankan Kaki Palsu

JEMBER, FaktualNews.co – Kisah pilu dua bocah dari keluarga miskin asal Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, Dedi (13) dan Nur Kholifah (10),  langsung mendapat perhatian dari pegiat sosial (relawan). Nur Kholifah yang difabel pada kedua kakinya bahkan sudah dipesankan kaki palsu, guna mengganti kaki palsunya yang sudah rusak.

Koordinator Relawan Renggganis Subagyo, mengaku sudah melakukan pengukuran untuk kaki palsu Nur Kholifah di Rumah Sakit Sumber Glagah, Kabupaten Mojokerto.

“Jadi hari Kamis (16/9/2021) kemarin kami dari relawan sudah mengantar adik Nur itu ke RS Sumber Glagah, Mojokerto. Pulangnya Jumat esok harinya,” kata Subagyo, dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (19/9/2021) malam. “Insya Allah 30 September sudah jadi,” ucapnya.

Subagyo mengaku mendapat informasi kondisi dua bocah malang itu, dari medsos Facebook.

“Nah kemudian saya bersama anggota relawan Rengganis itu. Mendatangi alamat dan menjenguknya. Untuk bermaksud membantu. Karena prihatin dengan kondisinya,” kata Subagyo yang juga Kapolsek Mumbulsari.

Saat mendatangi rumah dua bocah malang itu, dilihatnya kondisi keduanya yang memprihatinkan.

“Akhirnya kita tergerak membantu, adiknya kita bantu kaki palsu dan kakaknya serta keluarga kita bantu untuk dibangunkan tempat kamar mandi yang layak (dibangun) di samping rumahnya,” ungkapnya.

“Untuk yang menginformasikan dua anak itu sebagai tukang bangunan tidak benar. Tapi mereka membantu orang-orang itu untuk membangun tempat kamar mandinya,” sambungnya.

Selanjutnya, Subagyo menambahkan, untuk biaya hidup dan sekolah dua bocah malang itu, akan diupayakan lewat beasiswa.

“Masih proses. Termasuk juga soal KK (Kartu Keluarga), yang dibantu sama orang (perangkat) di desanya. Sehingga nanti bisa menerima bantuan,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dua bocah kakak beradik penyandang disabilitas asal Dusun Sumbercandik, hidup dalam kemiskinan.

Kedua bocah itu bernama Dedi (13) dan adiknya Nur Kholifah (8). Anak pasangan suami istri Tohari (35) dengan S Buana (41).

Potret kemiskinan yang dirasakan kakak beradik itu terlihat dari gubuk rumahnya yang sebagian besar berdinding gedek (anyaman bambu), dengan atap rumah genteng bekas.

Dengan ukuran bangunan rumah 3 x 6 meter, dan juga masih beralaskan tanah.

 

Catatan:

Pada hari Senin (20/9/2021) sekitar pukul 08.21 WIB telah dilakukan revisi atas naskah di atas, karena sebelumnya terdapat beberapa kekeliruan data. Mohon maaf atas ketidaknyamanan pihak-pihak terkait. Redaksi