KEDIRI, FaktualNews.co – Belasan seniman yang tergabung dalam Aliansi Seniman Kota Kediri, mengadu ke Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, terkait penderitaan para seniman yang sangat terdampak pandemi covid-19. Pasalnya hampir 2 tahun mereka tidak diperbolehkan tampil di tempat-tempat hajatan karena aturan PPKM.
Para seniman tersebut kemudian diterima oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi, dan Juga Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan. Mereka diajak audiensi di ruang Joyoboyo Pemkot Kediri.
Para seniman juga membakar kemenyan dan membawa sesaji, sebagai simbol permohonan kepada Tuhan agar virus covid-19 segera dihilangkan.
Dalam audiensi, para seniman mengeluhkan kondisi mereka yang saat ini sungguh sangat menyedihkan. Karena hampir 2 tahun mereka terdampak covid-19 dan pemerintah daerah seolah tidak peduli nasib para seniman.
Salah-satu seniman Rosita (sinden) mengaku, ia tidak punya penghasilan sama sekali, karena tidak bisa pentas. padahal ia harus memenuhi kebutuhan keluarga. Ia berharap agar Pemerintah memberikan kelonggaran agar seniman bisa pentas lagi.
“Pak wali tolong kami yang sudah tidak kuat lagi. Karena hampir dua tahun kami tidak pentas sehingga tidak punya penghasilan. Bahkan kami harus banting setir jualan krupuk. Namun kadang laku kadang tidak,” ucap Rosita, sambil menangis.
Koordinator Aliansi Seniman Kota Kediri Hanif mengatakan, pihaknya menuntut agar Pemkot Kediri mengambil tindakan untuk memperhatikan para seniman Kota Kediri, dan agar Pemkot Kediri mencari solusi agar para seniman mempunyai berpenghasilan.
“Selain 2 poin di atas, kami juga menuntut agar para seniman diberikan kelonggaran dan diberikan ruang sedikit, agar para seniman dapat tampil dalam pementasan kesenian, sehingga mempunyai pemasukan bagi keluarga. Karena para seniman melestarikan budaya dan kesenian nusantara yang kami.” ujar Hanif.
(Aji)