Peristiwa

Mitigasi Bencana Tsunami, Laut Selatan Jember Dipasang AWAC

JEMBER, FaktualNews.co – Setelah sebelumnya dilakukan peninjauan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Malang.

Sejak Rabu (22/9/2021) kemarin dilakukan pemasangan alat AWAC (Acoustic Wave and Current Meter) di wilayah pesisir selatan Provinsi Jawa Timur. Hal ini untuk mendeteksi dan mengukur tinggi gelombang, juga pasang surut air laut.

Pemasangan alat tersebut, dilakukan pada kedalaman 10 meter Laut Selatan Jember, tepatnya wilayah Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Jember.

Pemasangan alat tersebut dilakukan oleh Kementeriaan PUPR RI selama beberapa hari ke depan.

“Tepatnya selama 5 hari mungkin, sejak kemarin. Kita memasang alat AWAC itu. Nantinya alat itu, dapat mengetahui tinggi gelombang dan juga arus bawah laut,” ujar Kepala Balai Pantai Kementerian PUPR RI Bayu saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (23/9/2021).

Bayu menjelaskan, dari pemasangan alat itu. Nantinya bisa diketahui hasil verifikasi data tinggi gelombang di wilayah Laut Selatan Jawa.

“Sebagai bentuk kajian gelombang arus, dan dampak tinggi hingga gelombang air laut. Tentunya acuan (deteksi dini) bahaya arus (bawah laut) ataupun kondisi tinggi gelombang di permukaan laut,” jelasnya.

Sejak kemarin, lebih lanjut Bayu menyampaikan, dilakukan terlebih dahulu survei lokasi penempatan alat tersebut.

“Penentuan lokasi dan kemampuan alat ini (AWAC) sesuai keilmuan secara oseanografi. Sehingga nantinya dapat terukur gelombang pasang surut air laut dan juga kedalaman perairan di Pantai Paseban,”sambungnya menjelaskan.

Lebih lanjut Bayu menyampaikan, selain pemasangan alat AWAC. Juga dilakukan pemasangan alat khusus yang menempel di perahu.

“Yang tujuannya untuk melakukan pengukuran kedalaman laut sesuai keilmuan Batimetri. Dengan sonar di perahu dapat diketahui kedalaman lautan. Sehingga nanti akan menghasilkan pencitraan gambar peta dasar lautan. Juga kita dapat mengetahui karakteristik perairan di dasar lautan,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, potensi bencana gempa bumi di wilayah pesisir selatan Provinsi Jawa Timur bisa mencapai magnitudo 8,7 skala richter (SR).

Jika sampai terjadi bencana tsunami, ketinggian ombak bisa mencapai 19 – 22 meter di bibir pantai.

Sehingga sebagai upaya mitigasi bencana. Dilakukan peninjauan langsung dan pemetaan yang dilakukan BMKG Stasiun Geofisika Karangkates Malang.

Dengan datang ke wilayah Pantai Kecamatan Puger, Jember. Sebagai lokasi yang dikhawatirkan terdampak bencana tersebut.

Namun demikian, terkait data yang disampaikan BMKG tersebut. Adalah potensi bencana yang bisa saja terjadi. Bukan sebagai bentuk kepastian. Sehingga perlunya dilakukan mitigasi bencana, bertujuan untuk mengurangi dampak jika sampai terjadi bencana.