BIN Berikan Vaksin Dosis Kedua Kepada 5 Ribu Pelajar di Sidoarjo
SIDOARJO, FaktualNews.co – Antisipasi klaster baru di dunia pendidikan, Badan Intelejen Negara (BIN) kembali memberikan vaksinasi terhadap ribuan pelajar di Kabupaten Sidoarjo. Namun kali ini, vaksinasi yang diberikan BIN tersebut, merupakan dosis ke dua.
Kabinda Jatim Marsma Rudy Iskandar mengatakan, vaksinasi dosis ke dua itu diberikan kepada pelajar di Ponpes Al Muayyad, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, SMA Negeri I, SMA Negeri IV, SMK I Buduran dan SMK Antartika.
“Selain kepada pelajar, kami juga memberikan vaksin secara door to door kepada warga. Jenis vaksin yang kami berikan jenis sinovac,” kata Rudy Iskandar, Selasa (28/9/2021).
Masing-masing sekolah mendapatkan dosis di antaranya, SMA Negeri I Sidoarjo dan SMK I Buduran mendapat 2000 dosis. SMA Negeri IV dan SMK Antartika mendapat 1.950 dosis, vaksinasi door to door 500 dosis dan di Ponpes sebanyak 550 dosis.
“Di kabupaten lain pun demikian. Semua mendapat vaksinasi dosis ke dua. Harapan kita, setelah semua siswa, santri dan warga tervaksin, harus menerapkan protokol kesehatan jangan sampai eforia, dikhawatirkan muncul klaster baru,” kata Rudy.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Al-Muayyad KH Abdullah Achmad mengatakan, dengan kegiatan vaksinasi dosis kedua ini pihaknya merasa lega. Bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Ponpes mulai tingkat SD, SMP, dan SMA terasa aman dan nyaman.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BIN yang telah membantu pelaksanaan vaksinasi di Ponpes kami. Dengan vaksinasi ini manfaatnya sangat luar biasa, semoga wabah COVID-19 segera berakhir agar pembelajaran khususnya di Ponpes berlangsung aman dan nyaman,” kata Abdullah.
Sementara itu Kepala SMA Negeri Ini Sidoarjo, Eko Redjo Sunariyanto mengatakan, dengan pemberian vaksinasi dosis kedua kepada para siswa ini, pihaknya juga merasa lega. Karena dari siswa maupun staf dan guru sudah 100 persen divaksin.
“Meski begitu kami tetap menekankan protokol kesehatan, selain itu kami membentuk satgas COVID-19 itu dari guru dan siswa. Setiap kelas ada petugas satgas nya, jadi mereka sudah bisa menjadi polisi bagi teman-teman sendiri untuk mengingatkan tentang protokol kesehatan,” tandas Eko.