FaktualNews.co

Status PPKM Bondowoso Sudah Level 1, Terminal Masih Sepi

Peristiwa     Dibaca : 667 kali Penulis:
Status PPKM Bondowoso Sudah Level 1, Terminal Masih Sepi
FaktualNews.co/Deni Ahmad Wijaya
Kondisi sepinya terminal tipe B Bondowoso pasca PPKM, Rabu (29/9/2021) siang.

BONDOWOSO, FaktualNews.co – Kabupaten Bondowoso menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun ke level 1. Meski demikian, penggunaan moda transportasi bus dan angkutan umum masih minim.

Suwito, Kasatgas Regu C Terminal Tipe B Bondowoso mengatakan, total ada 27 jadwal keberangkatan angkutan umum di terminal tersebut dari pagi hingga malam.

“Tapi yang jalan (beroperasi) baik relasi jarak jauh jurusan Surabaya, Madura dan Malang, maupun relasi dekat masih sedikit,” kata Suwito, Rabu (29/9/2021).

Ia menyebut, relasi jarak jauh rata-rata per hari hanya 7 unit saja. Sedangkan relasi jarak dekat sekitar 6 armada.

“Relasi pendek melayani Situbondo – Bondowoso – Jember,” sebutnya.

Untuk relasi jarak dekat, saban hari terbilang mending dibanding relasi jarak jauh. Hanya saja, waktu berangkat semakin renggang.

“Sebelum pandemi, setiap 7 menit ada pemberangkatan. Sedangkan di era Pandemi ini armada menyesuaikan waktu ramainya penumpang,” tuturnya.

Ia menyebut, jam-jam ramai penumpang di antaranya 06.30, 12.00, 16.00 dan 18.30 WIB.

“Okupansi rata-rata 77 penumpang turun, 200 penumpang naik dari 07.00-19.00 WIB per 27 September kemarin,” tutur Suwito.

Padahal sebelum pandemi, di terminal tersebut bisa melayani antara 70-80 rit (PP). Kapasitas rata-rata full baik armada relasi jarak jauh maupun jarak pendek.

“Bus jarak jauh 50-60 penumpang, sedangkan bus jarak dekat 25-28 penumpang. Jadi perbedaannya jauh dari sebelum dan saat Pandemi,” ungkapnya.

Menurutnya, masih sepinya terminal Bondowoso pasca turun level dikarenakan masyarakat trauma untuk melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi umum.

“Dulu kan ada banyak syarat bagi penumpang yang mau berangkat ke luar kota, mungkin warga trauma. Jadi memilih pakai kendaraan pribadi,” tuturnya. (Deni)

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh