FaktualNews.co

PTM, Wali Murid di Surabaya Khawatir Anaknya Terpapar Covid-19

Pendidikan     Dibaca : 781 kali Penulis:
PTM, Wali Murid di Surabaya Khawatir Anaknya Terpapar Covid-19
FaktualNews.co/Istimewa//
Ilustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Setelah ditemukannya siswa SD terpapar Covid-19. Membuat wali murid di Kota Surabaya cemas diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tingkat SD maupun SMP.

Trisilowati (51) salah seorang wali murid warga Petemon Surabaya, mengaku cemas dengan kebijakan sekolah tatap muka, anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP.

Dikatakan, belum ada yang bisa menjamin apakah virus Covid-19 terbukti tidak bisa menjangkit anak-anak. Bahkan ia juga mengeluhkan soal wali murid lainnya yang kurang menjaga protokol kesehatan dan mengabaikan vaksinasi.

“Orang tua pasti cemas, takut anak kita terpapar. Tapi kita juga senang, anak-anak mendapatkan kualitas pendidikan karena bisa berkonsultasi dengan guru,” kata Trisilowati, Jumat (1/10/2021)

“Tapi kita juga cemas dengan orang tua yang abai dengan prokes pada anaknya. Belum lagi ada yang juga tidak mau vaksin. Ini kan bahaya juga untuk anak kita saat berkumpul di sekolah dengan anak-anak mereka,” lanjutnya.

Dia berharap, baik pemerintah, Dinas Pendidikan, dan wali murid bisa saling bersinergi dan berkoordinasi agar tak muncul klaster sekolah.

“Terutama untuk yang tingkat SD. Anak saya yang masih SD itu belum mendapat vaksin karena masih kelas 4 SD, yang saya sayangkan orang tua murid dari luar kota juga tidak mau vaksin,”keluhnya.

Tak hanya Trisilowati, kecemasan juga dirasakan Heksa Cahyo (42) salah satu wali murid di SMPN Kota Surabaya.

Ia juga mengaku cemas apabila terdapat siswa yang terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah anaknya. Namun, untuk kebijakan sekolah tatap muka, Heksa Cahyo mengaku setuju dan sudah memberikan surat izin kepada sekolah.

Hanya saja, anaknya masih duduk di kelas VII dan belum mendapat giliran untuk melakukan PTM.

“Kalau cemas pasti, tapi bagaimana lagi. Kita juga butuh pendidikan tatap muka untuk anak. Jangan sampai kualitas pendidikan kita turun karena sekolah daring. Saya berharap orang tua juga mengontrol kegiatan anak di luar sekolah,”pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin