Kesehatan

Penyebab Bidur dan Cara Menanganinya

SURABAYA, FaktualNews.co – Bidur atau gelegata dalam istilah medis dikenal dengan sebutan urtikaria. sebuah penyakit kulit, berupa papula atau plakat eritematosa yang sedikit meninggi dengan batas jelas dan ukuran beragam disertai dengan edema dan gatal.

Dokter Audric Albertus dalam artikelnya di AloMedika menyatakan, urtikaria dapat disebabkan oleh alergi, misalnya akibat makanan, maupun penyebab nonalergik seperti paparan panas atau dingin.

“Urtikaria merupakan penyakit kulit yang umum ditemukan pada anak-anak dan dewasa,” jelas Audric Albertus.

Menjawab pertanyaan warganet di rubrik forum SehatQ, dokter Elsinda Eka Sari, menyatakan bahwa bidur adalah masalah pada kulit berupa bentol kecil yang disertai rasa gatal yang dapat menyebar pada seluruh tubuh.

Penyebab bidur

“Penyebab paling umum dari biduran adalah reaksi alergi pada tubuh terhadap benda atau suatu bahan,” kata Elsinda Eka Sari dalam jawaban tertulisnya.

Lebih jauh Elsinda Eka Sari, memaparkan penyebab bidur di antaranya adalah:

• Alergi makanan. Jenis makanan yang paling sering menimbulkan biduran adalah susu, kacang-kacangan, udang, telur, kerang, zat pewarna atau pengawet makanan.
• Bahan lateks
• Paparan kimia. Seperti bedak, sabun, shampoo, atau pewangi tertentu
• Obat
• Suhu ruangan. Suhu panas atau dingin dapat memicu munculnya biduran
• Tekanan yang berlebihan pada tubuh. Seperti pemakaian pakaian terlalu ketat, gelang ata kalung yang terlalu sempit.
• Keringat. Kondisi keringat berlebih dapat memicu timbulnya biduran.

Menangani bidur

Untuk mengurangi gangguang bidur, Elsinda Eka Sari, membagikan tips sederhana yang bisa dilakukan di rumah, yakni:

• Kompres air dingin atau hangat. Bila alergi udara dingin maka jangan diberikan air dingin, begitupun sebaliknya.
• Hindari bahan pemicu biduran
• Gunakan pakaian yang longgar
• Usahakan tidak menggunakan perhiasan terlalu sempit
• Atur suhu ruangan yang nyaman
• Oleskan lotion calamine

Namun demikian dia berpesan, bila masalah tersebut tidak teratasi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut secara tepat.