Peristiwa

Seniman Kota Kediri Demo Kantor Kecamatan Buntut Pembubaran Pertunjukan Jaranan

KEDIRI, FaktualNews.co – Puluhan seniman yang tergabung dalam Aliansi Seniman Kediri, menggelar aksi damai di Kantor Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Rabu (06/10/2021). Mereka menuntut agar Camat Pesantren dan Lurah Ketami bertanggung jawab atas pembubaran pentas kesenian jaranan di Kelurahan Ketami hari minggu (3/10/2021) kemarin, oleh tim Satgas Covid-19.

Dalam aksinya, seniman membawa berbagai poster tuntutan, ‘seperti copot Camat Pesantren’ hingga ‘copot Lurah Ketami’. Selain itu seniman juga meminta kepada Pemerintah Kota Kediri, agar memperbolehkan para seniman pentas kesenian lagi. Mereka menuntut adanya kelonggaran pentas di masa PPKM Level I.

“Tim satgas Kecamatan harus bertanggung jawab atas pembubaran pentas Kesenian jaranan kemarin. Karena kami sudah menerapkan prokes, seperti para pemain memakai masker.” teriak Moh Hanif, ketua Aliansi Seniman Kediri.

Dalam aksi tersebut, seniman juga menggelar atraksi makan paku sebagai simbol jika saat ini para seniman hanya bisa makan paku.

“Ini sebagai simbol jika para seniman saat ini hanya bisa makan paku berkarat, karena tidak mampu membeli nasi, akibat seniman tidak ada pemasukan sama sekali,” tambah Hanif.

Aksi unjuk rasa aliansi seniman ini sendiri akhirnya ditemui oleh Muspika Pesantren, pihak kelurahan dan aparat keamanan. Dalam audiensi, akhirnya disepakati keputusan bersama.

Pertama, Simulasi Pertunjukan Seni Budaya (Pagelaran Jaranan) Oleh Aliansi Kesenian Kediri dengan Menerapkan Protokol Kesehatan di Lapangan Kelurahan Ketami Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Minggu 3 Oktober 2021 kurangnya koordinasi bersama sehingga terjadi Miss Komunikasi.

“Kedua, agar simulasi yang berikutnya adanya koordinasi yang lebih matang sehingga kegiatan lebih tertata sesuai dengan konsep dan aturan yang disepakati bersama, serta menginginkan simulasi kedua benar-benar segera direalisasikan. Untuk waktu dan lokasinya masih menunggu hasil koordinasi Pemkot Kediri dan Disbudparpora setempat.” tutup Hanif.

(Aji)