FaktualNews.co

Diduga Timbulkan Bau Busuk, Pabrik Pupuk di Nganjuk Diprotes Warga

Peristiwa     Dibaca : 932 kali Penulis:
Diduga Timbulkan Bau Busuk, Pabrik Pupuk di Nganjuk Diprotes Warga
FaktualNews.co/romza
Warga memasang spanduk protes terhadap bau busuk yang diduga ditimbulkan pabrik pupuk organik CV Kesatria Jaya di Dusun Templek, Desa Tanjungkalang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk

NGANJUK, FaktualNews.co – Warga Dusun Templek, Desa Tanjungkalang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk mengeluhkan dan memprotes pabrik pupuk organik CV Kesatria Jaya di dusun setempat, yang diduga menimbulkan bau busuk dan debu.

Puluhan spanduk protes pun dipasang. Warga menuntut pabrik berhenti beroperasi.

Abdurokhim (42), warga RT 03 RW 06 Templek, Tanjungkalang, Ngronggot, membenarkan protes yang dilakukan warga setempat.

Warga sudah geram, karena selama ini terpaksa menghirup bau menyengat. Bahkan debunya, juga menyebar ke pemukiman warga.

Terganggu dengan bau dan tidak nyaman dengan debu, itulah yang dirasakan warga. Mereka meminta pabrik berhenti beroperasi. “Karena sangat amat mengganggu kesehatan warga sini, terutama anak-anak,” kata Abdurokhim, Senin (11/10/2021).

Meskipun, sudah sering dilakukan mediasi, namun menurut dia, bau busuk masih terjadi. Ia berharap, dengan aksi ini bisa mendapat perhatian dari Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Nganjuk.

Ketua RW 06, Jamaludin mengungkapkan, mediasi warga dengan pabrik sudah sering dilakukan. Tapi belum pernah ada hasil yang baik, bau menyengat itu masih terjadi.

“Kayaknya janji itu tidak pernah ditepati,” kata Jamaludin, sekaligus Ketua Paguyuban warga yang terdampak itu.

Terlebih berdasarkan koordinasi antarwarga, katanya, hingga saat ini tidak ada izin produksi pabrik kompos atau pupuk organik itu. Warga, awalnya hanya diberitahu adanya produksi garam.

Beroperasinya pabrik ini, menurutnya, kurang lebih sekitar 8 tahun. Bau busuk mulai dirasakan sekitar 5 tahun lalu. Sampai saat ini, warga meminta bau menyengat segera dihilangkan.

Bila tidak bisa menghilangkan bau, pabrik diminta pindah ke tempat lain. “Harapannya tidak ada bau yang menyengat lagi. Pabrik berhenti beroperasi dulu. Kalaupun tidak, supaya pindah ke daerah lain,” ungkapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah