BANYUWANGI, FaktualNews.co – Ruqyah masal untuk segala penyakit medis, non medis, psikis belum dapat jodoh, belum punya keturunan, hingga kecanduan game, akan digelar oleh Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Joko Samudro Banyuwangi, Jawa Timur akan di Yayasan Sabilul Qur’an, Dusun Tugung, Desa/ Kecamatan Sempu, Banyuwangi, pada Minggu (17/10/2021) pagi besok.
Acara yang akan dimulai pukul 08.00 WIB tersebut, dibuka untuk masyarakat umum.
Pembina PC JRA Joko Samudro Banyuwangi, KH. Mudhakir Salim menyebutkan, hal itu digelar dalam rangka memperingati hari santri nasional yang jatuh pada 22 oktober.
“Ini terbuka untuk umum, siapa saja yang ingin daftar kami persilahkan untuk datang langsung atau menghubungi panitia langsung,” katanya. (16/10/2021).
Ia juga menjelaskan, tak hanya Ruqyah yang akan digelar, akan tetapi banyak pilihan seperti bekam, gurah, totok, fasdu, dan herbal. Sedangkan metode yang di gunakan dalam Ruqyah itu nantinya menggunakan metode terapi Qur’an.
“As-Sa’di dalam kitabnya, Taisir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan, menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah penyembuh bagi semua penyakit hati. Baik berupa syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syariat atau syubhat yang mengotori iman,” ungkapnya.
Gus Mudhakir juga menambahkan, bahwa dalam Al-qur’an terdapat nasihat, motivasi, peringatan, janji, dan ancaman yang akan memicu seseorang pada sikap harap (raja’) dan takut (khauf).
“Ketika hati seseorang sehat, tidak banyak berisi syahwat dan syubhat, anggota badan pun akan mengikutinya. Karena, anggota badan akan jadi baik jika hatinya baik. Ia juga menjadi rusak, jika hatinya rusak,” ujarnya.
“Oleh sebab itu, selain menjadi obat penyembuh bagi penyakit hati dan jiwa, Al-Qur’an juga menjadi obat penyembuh penyakit fisik,” imbuh Gus Mudhakir.
Selain itu, Al-Qur’an bisa juga menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Ibnul Qayyim dalam kitabnya, Zad al-Ma’ad, menjelaskan, Al-Qur’an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani, demikian pula penyakit dunia dan akhirat.
“Tidak setiap orang diberi keahlian dan taufik untuk menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kukuh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apa pun tidak akan mampu menghadapinya,” tandas Gus Mudhakir.
Ruqyah merupakan metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin. Ritual ruqyah dipercayai sudah berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun lalu.