Peristiwa

Tabrakan Beruntun di Jalur Pantura Situbodo, 1 Tewas dan 3 Luka-luka

SITUBONDO, FaktualNews.co – Insiden tabrakan beruntun antara dua pick up dan minibus terjadi di Jalur Pantura Situbondo, tepatnya di Jalan Raya Desa Curahkalak, Kecamatan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (28/10/2021).

Akibat tabrakan tersebut, penumpang pick up nopol P 9382 V bernama Hamidah (35) asal Desa/Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi meninggal dunia, dengan kondisi mengalami patah tulang terbuka di lututnya.

Tiga korban yang lain hanya mengalami luka ringan. Masing-masing adalah Suharto (54) sopir pick up P 9382 V, dan penumpangnya bernama Selvi Ananda Wati (30) asal Desa/Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

Sopir pick up box nopol L 300 nopol L 95866 NN bernama Yuna Purnomo (23) asal Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah hanya mengalami luka lecet di sebagian tubuhnya. Saat ini, para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain mengakibatkan satu korban tewas dan tiga korban yang lain hanya mengalami luka ringan, insiden tabkrakan itu, juga mengakibatkan bodi depan pikap yang dikemudikan Suharto mengalami rusak berat tak berbentuk.

Kanit Laka Polres Situbondo Iptu Sukamto mengatakan, tabrakan beruntun pada KM 215,200 arah Kota Surabaya itu, berawal saat Suharto yang membawa dua penumpang, mengemudikan mobilnya melaju dari arah timur menuju ke arah barat.

Saat melintas dilokasi kejadian, Suharto mencoba untuk mendahului mobil di depannya, sedangkan saat bersamaan muncul kendaraan pick up box yang dikemudikan oleh Yuna Purnomo.

Nah, karena jarak terlalu dekat, sehingga tabrakan antara dua pick up tak dapat dihindari. Usai tabrakan pikap box oleng sebelah kiri dan menabrak minibus nopol P 1180 WI milik korban Agus Marsuki (49) warga setempat, yang sedang parkir di pinggir jalan.

Bahkan, saking keras benturan kedua kendaraan pikap tersebut, dua penumpang pick up P 9382 V kejepit kabin. Proses evakuasi berjalan sekitar satu jam lebih.

“Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan hasil olah TKP dilokasi kejadian itu, akibat Suharto tak memperhatikan arus lalin dari berlawanan,” kata Kanit Laka Polres Situbondo.