MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kota Mojokerto menjadi salah satu tuan rumah Festival Jalur Rempah 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Festival berlangsung selama tiga hari, 1 sampai 3 November 2021 dengan mengangkat narasi Jalur Rempah melalui berbagai acara budaya yang diproduksi langsung di 13 titik Jalur Rempah.
Adapun kegiatan dalam rangkaian festival tersebut yaitu, workshop rempah masa depan kita, pameran komoditi rempah, diskusi praktisi rempah dan festival perahu naga Susur Sungai Brantas sebagai penutup.
Saat penutupan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasri menyebut, event seperti ini merupakan suatu semangat bagi masyarakat Kota Mojokerto untuk membangkitkan kembali kebudayaan warisan era kerajaan Majapahit.
Sehingga perlu terus dikembangkan, khususnya untuk generasi milenial.
“Yang mungkin saat ini mereka (generasi milenial ) belum banyak memahami dan mengetahui, sehingga mereka belum memiliki kebanggaan tersendiri atas warisan budaya yang sedemikian berlimpah dari leluhur atau nenek moyang kita,” katanya saat penutupan yang dipusatkan di halaman rumah dinas Wali Kota Mojokerto, Rabu (3/11/2021).
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu berharap, event-event yang berbasis budaya seperti ini ke depan dapat terus dikembangkan di Kota Mojokerto, agar kota Mojokerto kembali menjadi jantung peradaban Nusantara.
“Event seperti ini akan terus kami kembangkan, karena kami ingin Kota Mojokerto ini yang dulu merupakan jantung peradapan Nusantara dan Majapahit, juga akan kembali moncer (beruntung) menjadi jantung Nusantara,” jelasnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid yang juga turut hadir dalam acara penutupan menyampaikan, Kota Mojokerto mendapat warisan budaya yang luar biasa. Penutupan ini hanya merupakan akhir dari sebuah babak.
“Sebenarnya closing (penutupan) hanya merupakan akhir sebuah babak, ke depan kita akan membuat babak-babak baru,” paparnya.
Hilmar mengatakan, pada dasarnya kegiatan festival ini adalah milik masyarakat, bukan milik Pemerintah Kota Mojokerto.
“Kalau kita-kita ini tugasnya hanya mengawal agar bisa berjalan dengan baik,” katanya.