APBD Rp 10,3 T Digedok Rabu Besok, Ketua DPRD: Ekonomi Surabaya Bakal Bangkit!
SURABAYA, FaktualNews.co – Rabu (10/11/2021) besok — tepat di Hari Pahlawan — APBD Kota Surabaya tahun 2022 sebesar Rp 10,3 triliun ditetapkan berdasarkan hasil rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dihadiri pimpinan dan anggota Badan Musyawarah (Bamus) yang digelar DPRD bersama tim anggaran pemerintah kota.
Dengan nilai APBD 2022 tersebut, Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono pun optimis perekonomian di Kota Pahlawan bakal kembali bangkit tahun depan.
“Anggaran sebesar Rp 10,3 triliun, tentu kami dorong sebagai sinyal yang positif, sebagai optimisme bahwa ekonomi Surabaya di 2022 bakal bangkit dan pulih seperti sediakala,” kata Adi optimis, Selasa (9/11/2021).
Bahkan, kata Adi, pemulihan ekonomi di Surabaya akan lebih kuat karena sinergi yang dibangun Wali Kota Eri Cahyadi dengan seluruh partai politik (Parpol).
“Tentunya safari politik wali kota untuk mencocokan pikiran dan gagasan, terutama tentang program-program kerakyatan, mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, intervensi kebijakan sosial untuk menopang masyarakat yang mengalami kesulitan,” paparnya.
“Misalkan pemberian seragam gratis 46 ribu siswa SD dan SMP dari keluarga MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), serta pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dan para santri atau santriwati katagori warga MBR,” sambung Adi.
Dengan mempertahankan kebersamaan ini, menurut politikus yang akrab disapa Awi ini, akan lebih cepat dan kuat dalam menjalankan agenda pemulihan ekonomi di Surabaya tahun depan.
“Pemulihan ekonomi salah satunya dari sektor UMKM dan sektor informal menjadi perhatian penting karena sektor itu jumlahnya cukup banyak di Surabaya,” ungkap ketua dewan yang juga ketua DPC PDIP Surabaya tersebut.
Di sisi lain, masih kata Adi, setelah Surabaya ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1, Pemkot terus bersinergi dengan DPRD untuk mendorong pemulihan ekonomi.
“Kita bersyukur Surabaya berada di level 1, tentu perjuangan berikutnya memulihkan perekonomian di masyarakat,” tandas Adi.