Berjaya di Zaman Orde Baru, Sentra Mebel Jagir Justru Ditinggal Pewarisnya
SURABAYA, FaktualNews.co – Didirikan di era Bung Karno dan berjaya di zaman Orde Baru (Orba), Sentra Mebel Jagir di Kecamatan Wonokromo, Surabaya kini hanya tinggal 16 kios yang bertahan. Alasannya karena pewarisnya lebih memilih menjadi pegawai kantoran.
“Dulu banyak, sekarang tinggal beberapa (kios), kini penjual mebel yang bertahan hanya 16 kios,” kata H Mashari (75), salah satu pemilik kios saat ditemui FaktualNews, Jumat (12/11/2021).
Generasi penerusnya, lanjut Mashari, anak cucu atau keturunan dari para pemilik kios merasa punya pendidikan lebih tinggi sehingga lebih memilih profesi pegawai kantor atau PNS (pegawai negeri) ketimbang berwirausaha.
“Mungkin mengikuti ilmu yang dia dapat, (lebih memilih) PNS pada umumnya,” sambungnya.
Lebih jauh, Mashari mengisahkan, di sentra furnitur yang menjual berbagai produk rumah berbahan kayu seperti meja, kursi, hingga lemari itu dirintis sejak 1954.
Keberadaan sentra mebel – kerajinan kayu – di Jalan Jagir tak terlepas dari sepak terjang paman Mashari, yakni Suratmin selaku pendiri toko furnitur pertama.
Sebelum menjadi sentra, Mashari melanjutkan, kawasan di bantaran Kali Jagir itu adalah pemukiman yang hanya dihuni beberapa penduduk, dan sekitar 1950-an mulai berubah menjadi pusat penjualan mebel cukup terkenal di Kota Pahlawan.
“Dulu paman saya (Suratmin) dikenal sebagai pengusaha kayu yang sering menerima pesanan membuat perabot rumah oleh warga sekitar,” kisah Mashari.
Digagas Suratmin
Karena sering kebanjiran order, Suratmin kemudian mempunyai gagasan mendirikan toko mebel. “Jadi yang memulai Bapak Suratmin, kemudian tetangga sebelah mulai jalan, dia ngikut, ngikut, terus,” ucapnya.
Dan semenjak saat itu, toko mebel di Jalan Jagir mulai ‘menjamur’ hingga dikenal sebagai pusat aneka mebel. Menjadi Sentra Mebel Jagir, Wonokromo.
Bahkan saking ramainya pembeli kala itu, masih kisah Mashari, para pemilik kios kerap mendatangkan barang setengah jadi dari daerah lain, seperti Jombang dan Pasuruan untuk diolah kembali menjadi barang siap jual.
Namun yang disesalkan Mashari, kini kios di Sentra Mebel Jagir banyak yang tutup karena ahli warisnya enggan meneruskan usaha orang tuanya.
Padahal, Mashari menandaskan, bisnis mebel sangat menjanjikan dan tetap eksis meski pandemi Covid-19. “Sampai sekarang saya masih mempekerjakan enam karyawan harian, tidak ada sampai tidak ada pekerjaan, alhamdulillah!” pungkasnya.