Event

PMI Kota Probolinggo Berguru Manajemen Organisasi dan SDM ke PMI Jember

JEMBER, FaktualNews.co – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo datang ke Jember. Mereka belajar manajemen organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) di PMI Jember, Senin (15/11/2021).

Kegiatan dilakukan karena PMI Jember dinilai cakap dan matang dalam penataan manajemen organisasi dan SDM, yang itu sesuai rekomendasi dari PMI Provinsi Jawa Timur.

Di sela kegiatan, Ketua PMI Kota Probolinggo Mega Guntara mengatakan, penanganan dan pelayanan di PMI Jember dinilai baik. Terlebih pelayanan satu pintu, katanya, yang telah tersistem baik.

“Kita butuh pendalaman dalam arti studi banding manajemen SDM. Dari sini (PMI Jember), kita ketahui dari informasi (PMI) provinsi. Memang Jember untuk penataan lebih tersistem dan sangat bagus. Makanya kita belajar ke sini,” kata Mega.

Belajar tidak ada hentinya, kata Mega, nantinya berbekal informasi dari PMI Jember, bisa mengejar ketertinggalan terkait pengelolaan manajemen.

“Tentunya tidak 100 persen, paling tidak 50 persen bisa ada perubahan. Dari manajemen ini, sistem manajemen termasuk soal pengelolaan keuangan. Diharapkan dapat berlaku satu pintu, dan lebih terpadu. Karena sedikit menyinggung soal manajemen keuangan ini sangat riskan,” ulasnya.

Terkait penanganan pandemi Covid-19, lanjutnya, sejak 6 bulan lalu tepatnya bulan Juni, juga sama dengan yang terjadi di Jember.

“Mengalami peningkatan, sehingga upaya penanganan kita sama dengan di Jember. Mulai dari penyemprotan disinfektan menggunakan dua alat gunner, juga terus sosialiasi pencegahan dan antisipasi penyebaran. Hal itupun kita juga belajar dari Jember,” ujarnya.

Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki menyampaikan, adanya kegiatan studi banding atau belajar manajemen organisasi dan SDM ini, sama halnya dengan yang dilakukan Kabupaten Situbondo beberapa waktu lalu.

“Pada intinya mereka (PMI Kota Probolinggo), ingin belajar pengelolaan manajemen seperti di Jember, sesuai instruksi dari PMI Provinsi Jatim. Tentunya sama seperti yang dilakukan Malang, Tulungagung dan Semarang,” kata Zaenal.

Terkait pengelolaan manajemen di PMI Kota Probolinggo, lanjut Zaenal, sudah baik sama halnya di Jember.

“Tapi mungkin ada hal-hal yang perlu ditambah, dan hal ini kita belajar bersama di Jember. Khususnya soal tidak melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Palang Merah,” tuturnya.

“Bagaimana kita harus transparan, terlebih soal pengelolaan manajemen keuangan,” imbuhnya.