FaktualNews.co

Arzeti Bilbina Apresiasi Aksi Cepat PKK Surabaya Tangani Stanting di Masa Pandemi

Kesehatan     Dibaca : 943 kali Penulis:
Arzeti Bilbina Apresiasi Aksi Cepat PKK Surabaya Tangani Stanting di Masa Pandemi
FaktualNews.co/IST
Arzeti dan Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani jadi pembicara talkshow di Ciputra World Mall

SURABAYA, FaktualNews.co – Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina Huzaimi mengapresiasi kader Tim Penggerak PKK, kader KB, dan bidan yang selalu tanggap darurat dan cepat bertindak untuk menyebarkan informasi maupun melakukan pendampingan kepada masyarakat di Surabaya.

Politikus perempuan asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengaku, juga mendukung langkah Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi angka stunting di Kota Pahlawan sekaligus cepat dan tanggap menangani kasus Covid-19.

“Saya mengapresiasi Kota Surabaya, dimana para kader ini cepat bertindak dan sangat cepat tanggap,” kata Arzeti saat menjadi pembicara talkshow Sosialisasi Penguatan Pendataan dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana Bersama Mitra di Ballroom 89, Ciputra World Mall Surabaya, Selasa kemarin (23/11/2021).

“Mereka tidak hanya memfasilitasi tetapi juga mengawal dan mendampingi, ini luar biasa sekali,” sambungnya.

Memang, diakui Arzeti, bila faktor pandemi Covid-19 memungkinkan para ibu tidak bisa melakukan kontrol kehamilan karena mendapat beberapa kendala yang menurutnya bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak.

Karena stunting ini menyebabkan generasi ke depan menjadi kurang cerdas. “Faktor tersebut menjadi kesulitan kita untuk melakukan pengawasan saat hamil dan melahirkan,” kata mantan artis Ibu Kota ini.

Kurangnya nutrisi, lanjut Arzeti,  juga bisa memicu terjadinya stunting. “Kita bisa mencegah stunting dengan memperhatikan asupan gizi dan ekonomi. Sehingga kita bisa mengantisipasi bersama-sama untuk menjadi bagian dalam pencegahan stunting,” jelasnya.

Sementara Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani yang turut menjadi pembicara, memaparkan sejumlah langkah antisipasi pencegahan stunting di Surabaya di masa pandemi Covid-19.

Rini mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada ketahanan pangan keluarga yang memicu terjadinya stunting. “Pandemi Covid-19 ini sedikit banyak berdampak pada berkurangnya lapangan pekerjaan dan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan mata pencaharian,” urainya.

Dengan perekonomian yang tidak stabil tersebut, menurut Rini, tidak sedikit masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Namun, hingga saat ini Surabaya terus berjuang untuk mencegah stunting dan melawan pandemi Covid-19.

Masih kata Rini, Pemkot Surabaya juga terus berusaha melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan perekonomian. Seperti, memberdayakan UMKM melalui fasilitas pemasaran secara digital dan pameran.

Alhamdulilah tidak ada peningkatan angka stunting di Kota Surabaya, karena kita tetap melakukan pemantauan pertumbuhan balita,” ungkapnya.

Menurut Rini, antisipasi dalam pencegahan stunting di Surabaya, juga harus melibatkan seluruh peran OPD (perangkat daerah) terkait untuk melakukan intervensi secara spesifik (kesehatan) dan sensitif (non kesehatan).

“Intervensi spesifik dapat menurunkan stunting sebanyak 30 persen dan intervensi non spesifik dapat menurunkan stunting sebesar 70 persen. Dengan melibatkan kader PKK dan seluruh masyarakat, dapat mendukung kegiatan percepatan stunting di Surabaya,” urainya lagi.

Perempuan sekaligus Bunda Paud Kota Surabaya ini berharap, para peserta talkshow bisa segera menyampaikan informasi dan menyelesaikan masalah dengan melakukan pendampingan di tiap kelurahan, hingga kecamatan terkait antisipasi pencegahan stunting.

“Para peserta yang menghadiri kegiatan sosialisasi ini adalah para Kepala Puskesmas, para Ketua TP PKK Kecamatan, dan para Ketua TP PKK Kelurahan se Kota Surabaya. Agar sosialisasi ini bisa segera diinformasikan kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Selain itu, sebagai wujud sinergitas antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi program cegah stunting dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Karena stunting ini bukan hanya menjadi prioritas Surabaya saja, tetapi seluruh Indonesia. Pak Presiden (Joko Widodo) juga meminta masalah ini selesai, Maka membutuhkan sinergi, untuk bersama-sama menangani masalah stunting,” tandasnya.

Rutin Digelar

Di tempat sama, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN Pusat, Martin Suanta juga menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini rutin digelar, agar seluruh lapisan masyarakat bisa memahami program-program BKKBN. Seperti Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana) di Jatim, khususnya di Surabaya.

“Karena saat ini pemerintah sedang konsentrasi pada penurunan angka stunting. Jadi BKKBN di dalam Perpres Nomor 72 tahun 2021, Pak Presiden (Joko Widodo) mengamanatkan BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting,” ungkap Martin.

Menurut Martin, salah satu langkah untuk mencegah stunting adalah dengan memperhatikan usia pernikahan dari masing-masing pasangan. Bahkan, BKKBN telah memiliki program Tim Pendampingan Keluarga (TPK), yang bertugas mendampingi keluarga yang memiliki risiko stunting.

“Tim terdiri dari kader PKK, Kader KB, dan Bidan. Mereka akan mendampingi keluarga yang memiliki risiko stunting, dengan memberikan edukasi dan pendampingan. Saat ini mereka sedang dilatih untuk melakukan pendampingan pada tahun 2022,” katanya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Andrian