Imbas Pandemi Covid-19, Pedagang Bunga di Surabaya Sepi Pembeli
SURABAYA, FaktualNews.co – Berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, pedagag bunga di Surabaya merintih, letih! Sebab, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah menjadi biang sepinya dagangan.
Seperti yang dialami Riskam, salah satu pedagang bunga di Jalan Golf, Jogoloyo, misalnya. Perempuan 45 tahun ini mengaku, selama PPKM diberlakukan bunga dagangannya hampir tak tersentuh pembeli. Apalagi, pemerintah akan memberlakukan PPKM Level 3 pada 24 Desember 2021 nanti.
Di lapak milik Riskam, terdapat bunga beraneka ragam. Ada aglonema, bambu rejeki, kastuba, mawar, serta bunga ukuran kecil lainya. Ia juga menjual beberapa aneka hiasan seperti pot bunga, pupuk serta batu hiasan.
“Sekarang (bunga) hanya sebagai penghias toko di pinggir jalan,” kata Riskam sembari menyirami bunga-bunganya kepada FaktualNews.co, Jumat (26/11/2021).
Riskam mengaku, sebelum pandemi Covid-19, ia kerap mendapat untuk lebih dari Rp 1 juta perhari. “Sebelum ada PPKM penjualan bunga saya omzetnya bisa sampai Rp 1,5 juta perhari, tapi sekarang pendapatan saya kurang lebih Rp 500 ribu perhari,” keluhnya.
Belum lagi harus membayar sewa stan. Dengan pendapatan sebesar itu, Riskam terpaksa harus mengencangkan ikat pinggang. “Stan penjualan juga bayar dan sangat berpengaruh di masa PPKM,” katanya.
Selebihnya, Riskam berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga dia bisa kembali mencukupi kebutuhannya sehari-hari dari hasil berdagang bunga. Ozi