Wakil Wali Kota Pasuruan Sebut Ada 6 Dimensi untuk Menuju Smart City
PASURUAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan bakal mengambil peran dalam percepatan pembangunan ekonomi Kawasan Bromo Tengger – Semeru (BTS).
Untuk mendukung proyek strategis nasional itu, Pemkot berkomitmen segera mewujudkan Smart City.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) dalam acara focus group discussion (FGD) Kawasan Bromo – Tengger – Semeru di Savana Hotel And Convention Malang, Kamis (2/12/2021).
Seperti diketahui, dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang mengatur percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan di Jawa Timur, kawasan Bromo – Tengger – Semeru (BTS) jadi super prioritas.
Mas Adi mengatakan, smart city Kota Pasuruan 2022-2031 yang telah ditetapkan merupakan bagian dari program nasional untuk kawasan strategis pariwisata nasional BTS.
Kota Pasuruan dalam mewujudkan smart city sudah diawali dengan paparan konsep smart city pada Oktober 2020, lalu disambung penandatanganan MoU dengan Kemenkominfo pada Mei 2021, dan sekarang sampai pada tahap penyusunan masterplan.
“Pemkot Pasuruan telah berkomitmen akan melaksanakan masterplan smart city yang telah disusun melalui quickwin program kawasan 2022-2031,” kata Mas Adi.
MasAdi juga menyebut, ada enam dimensi pembangunan untuk menuju smart city. Pertama, smart environment, yakni menyiapkan kawasan wisata, khususnya kawasan wisata religi di Alun-alun Kota Pasuruan menjadi kawasan yang bersih, tertata rapi, bebas sampah, dan tertib.
Kedua, smart economy, implementasi teknologi dalam setiap transaksi. Contohnya pembayaran tanpa tunai (cashless) yang saat ini masih dikembangkan.
Ketiga, smart branding yakni promosi wisata. Pemkot saat ini sudah menyiapkan aplikasi “KIPAS” untuk mengeksplorasi Kota Pasuruan.
Keempat, smart goverment, yakni memastikan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik secara berkualitas untuk meningkatkan pelayanan publik. Program satu data Kota Pasuruan tengah disiapkan untuk kemudahan dalam layanan data.
“Kelima, smart society. Keenam, smart living, yakni mendorong situasi yang kondusif baik bagi masyarakat maupun wisatawan melalui penyediaan transportasi dan logistik yang tentram, aman, ramah,” tambah Mas Adi.