Peristiwa

LMP Kota Probolinggo Amankan Penggalang Dana Erupsi Semeru Tak Berizin

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Laskar Merah Putih (LMP) Kota Probolinggo, mengancam adukan LMP yang diketuai Nur Fatur Efendi ke Polres Probolinggo Kota. Sebab, diduga mengumpulkan donasi erupsi Gunung Semeru, tanpa izin.

Rencana tersebut diungkap Hasbullah ketua LMP versi lain, Senin (06/12/21) sore. Dikatakan, pihaknya akan mengadukan LMP versi Nur Fatur, karena diduga mengumpulkan donasi untuk korban erupsi Semeru, tidak mengantongi izin.

Tak hanya izin dari Dinas Sosial setempat, petugas pencari sumbangan juga tidak dilengkapi surat tugas dari lembaga yang menaungi.

Bahkan ada petugas yang tidak memiliki kartu anggota LMP versi Nur Fathur. “Besok Selasa kami akan mengadu ke Polresta,” katanya.

Dalam kesempatan itu Hasbullah mengaku, telah mengamankan seorang petugas pencari donasi di Pasar Baru. Tak hanya itu, ia juga sempat adu mulut bahkan saling tarik baju dengan beberapa anggota LMP Nur Fatur yang mencari donasi di Perempatan Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan.

Ketegangan dua LMP tersebut sempat dilerai Babinkamtibmas. Akhirnya keduanya bersepakat untuk diselesaikan di Mapolresta. Namun lanjut Hasbullah, LMP kubu Nur Fatur tidak datang, meski ditunggu lama.

“Tidak datang. Padahal saya lama nunggu di mapolresta,” kata Hasbullah.

Sedang untuk petugas LMP berseragam provos yang diamankan di Pasar Niaga saat meminta sumbangan ke sejumlah pedagang, sempat dibawa ke mapolresta. Hanya saja yang bersangkutan diizinkan pulang, setelah sebelumnya dimintai keterangan dan dimediasi di mapolresta.

Petugas pengunpul sumbangan yang belakangan diketahui bernama M Samin (31) tersebut, kata Hasbullah tidak dapat menunjukkan surat izin. Tak hanya izin dari Dinas Sosial, surat tugas dari lembaga yang menaungi, juga tidak ada.

“Yang bersangkutan juga tidak memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) LMP. Alasannya belum jadi, masih proses,” ungkapnya.

Apa yang dilakukan, menurut Hasbullah bertujuan mengetahui, apakah lembaga atau perorangan yang menarik sumbangan, memiliki izin atau tidak. Jika diketahui tidak berizin, pihaknya meminta untuk ditertibkan. “Penertiban kewenangan Pemkot atau Polresta. Harus ditertibkan kalau tak berizin,” pungkasnya.

M. Samin petugas LMP kubu Nur Fatur yang diamankan di Pasar Baru membenarkan, kegiatannya meminta sumbangan ke pedagang, tidak dilengkapi surat izin. Baik dari dinsos ataupun surat tugas dari lembaga yang menaungi. “Kalau KTA masih diperoses LMP Provinsi Jawa Timur,” kilahnya.

Pria yang tinggal di Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan ini mengatakan, apa yang dilakukan atas perintah Nur Fatur. Tak hanya di Pasar Bari, sebelumnya Samin bersama 3 rekannya pada Minggu malam juga meminta sumbangan di Bundaran Gladag Serang (Glaser).

“Tadi malam dapat sekitar Rp 2,5 juta. Saya dikasih Rp50 ribu. Kalau sekarang enggak tahu dapat berapa, karena belum dihitung. Hasil tadi malam saya serahkan ke ketua. Katanya untuk bencana Semeru,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Nur Fatur Effendi ketua LMP membenarkan, kalau Samin mencari sumbangan atas perintahnya. Tak hanya Samin, ia juga menyuruh anggotanya menggalang dana untuk korban Semeru di Pasar Gotong Royong dan Pasar Kronong.

“Ya, atas perintah saya. Lah tadi mereka bersama saya. Sial KTA-nya sudah jadi, tapi belum dikirim oleh Provinsi,” jelasnya.

Pria yang dikenal dengan sebutan Gus Nur itu, juga menyampaikan, penggalangan dana pada Minggu malam di bundaran Glaser dapat dana Rp2,5 juta. Hasilnya, Selasa besok akan diantar langsung ke Lumajang, bersama LMP Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Bukan hanya uang. Kami juga akan menyumbang sembako dan obat-obatan,” tambahnya.