JOMBANG, FaktualNews.co – Pada Muktamar NU Ke-34 yang akan digelar 23 Desember 2021 mendatang di Lampung, pihak pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur tidak akan mengusung tokoh dalam pemilihan tersebut.
Hal demikian dituturkan oleh salah satu Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Fahmi Amrullah Hadzik yang akrab disapa Gus Fahmi. Ia menjelaskan bahwa dari lembaga yang ia pimpin tidak mengusung satu nama dalam perhelatan Muktamar NU mendatang.
“Dari Tebuireng, kami tidak mengusung nama karena kita tidak punya suara, siapapun yang terpilih semoga adalah yang terbaik, namun kita dalam Muktamar di Lampung agar lebih baik daripada di Jombang,” tuturnya, Kamis (16/12/2021).
Gus Fahmi mengatakan jika dalam Muktamar NU di Lampung agar dilakukan dengan proses yang benar sehingga kepengurusan terpilih mengemban amanah dengan baik.
“Yang lebih penting adalah proses dari Muktamari ini, siapapun yang jadi jika proses benar dan bersih akan melahirkan kepengurusan yang bersih pula,” ungkapnya.
Menurut Gus Fahmi banyak tokoh yang mempunyai kemampuan dan berkesempatan menjadi calon sebagai pimpinan tertinggi lembaga Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
“Banyak sekali yang punya kemampuan, banyak ulama-ulama yang mempunyai kualitas untuk menjadi Ketua Umum. Di samping dua calon yang terkemuka misal Kiai Said Aqil, Gus Yahya, Kiai Marzuki, dan lainnya saya pikir dengan banyak alternatif dan pilihan akan baik prosesnya yang penting jauh dari money politik,” jelasnya.
Gus Fahmi menekankan pada fungsi NU sebagai pemersatu umat dan tidak mengarah kepada perpecahan dengan tujuan untuk kepentingan umum.
“Dzuriyah Muasis sebenarnya sederhana, jagalah NU karena tujuan muasis adalah untuk menyatukan umat. Hindari perpecahan, jauhi kepentingan-kepentingan pribadi. Seperti Gus Sholah untuk mengembalikan semuanya ke hati nurani jangan memanfaatkan NU,” terangnya.
Dirinya berharap dari kepengurusan tepilih agar berfokus lebih kepada dakwah dari segala sektor dengan memperbaiki pengalaman yang sebelumnya untuk kemaslahatan umat.
“Kita berharap NU fokus dakwah dikencangkan lagi. Selama ini mungkin banyak di politik, tolong kedepan fokus pada dakwah di pendidikan, kesehatan dan ekonomi karena kita ketinggalan dari negara tetangga. Kedepan yang terpilih harus membawa NU lebih baik dan mengejar ketertinggalan,” tandas Gus Fahmi memungkasi.