LUMAJANG, FaktualNews.co – Lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali mengalir ke Daerah Aliran Sungai (DAS), salah satunya ke Curah Besuk Lengkong, Selasa (21/12/2021).
Getaran banjir lahar mulai terpantau di seismograf Pos Pantau Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur Kecamatan Candipuro mulai pukul dengan rincian amak getaran 14.06 WIB 8 mm,
14.39 WIB 28 mm, 14.44 WIB 30 mm, 14.48 WIB 40 mm, 14.56 WIB 20 mm dan 15.11 WIB 38 mm.
“Besuk Lengkong air sudah datang bercampur lumpur dan material vulkanik yang sudah terbentuk berupa batu dan pasir,” kata Bidang Pendidikan dan Latihan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Lumajang Peltu (Pur) Sugiono, Selasa (21/12/2021).
Munculnya getaran dan gemuruh dari Semeru mengakibatkan aktivitas pencarian mandiri yang melibatkan keluarga korban meninggal dampak erupsi Semeru hari Sabtu 04 Desember 2021 lalu harus dihentikan, tanpa membuahkan hasil.
“Pencarian mandiri kami dibantu keluarga korban erupsi untuk menyisir curah ke hilir dari beberapa lokasi korban yang dinyatakan hilang atau dari titik korban beraktivitas saat itu,” kata Sugiono.
Kondisi Semeru fluktuatif pasca-erupsi, sehingga perlu peningkatan kewaspadaan bagi wilayah yang punya ancaman Semeru atau kawasan bahaya Semeru.
“Dari peta kerawanan, agar diperhatikan bagi masyarakat yang saat ini berada di area bahaya Semeru, meskipun di zona kuning,” ucap Sugiono.