Nasional

KH Miftachul Akhyar, Rais Aam PBNU Periode 2021-2026

LAMPUNG, FaktualNews.co – KH Miftachul Akhyar kembali terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Terpilihnya Kiai Miftachul berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) pada Kamis (23/12/2021) malam.

“Alhamdulillah AHWA sepakat dengan musyawarah yang penuh dengan kesantunan itu, sepakat bahwa yang menjadi rais aam untuk PBNU 2021-2026 al mukaram Kiai Haji Mifathul Akhyar,” kata anggota tim AHWA, Prof H Zainal Abidin, dikutip dari tayangan akun YouTube TVNU, Kamis.

“Kami semua sepakat, para sesepuh kiai sepakat dan tidak ada perbedaaan pendapat, kami bulat sepakat,” sambung dia.

Profil KH Miftachul Akhyar

Melansir laman resmi PBNU, Kiai Haji Miftachul lahir pada 1953 dan merupakan putra dari KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya.

Karenanya, anak kesembilan dari 13 bersaudara itu tumbuh besar di lingkungan pesantren dan NU sejak usia dini.

Dalam catatan Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU), Kiai Haji Miftachul disebut pernah mengenyam pendidikan di sejumlah pesantren besar Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Lasem.

Selain itu, dia juga pernah mengikuti Majelis Ta’lim Sayyid Muhammad bin Alawi al-Makki al-Maliki di Malang.

Saat ini, Kiai Miftachul menjadi pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.

Pengurus NU dan MUI

Kiai Haji Miftachul Akhyar juga beberapa kali menjabat sebagai pengurus NU, baik tingkat wilayah maupun nasional.

Pada 2000-2005, dia menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya, kemudian menjadi Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur selama dua periode, yaitu 2007-2013 dan 2013-2018.

Selanjutnya, Kiai Miftachul menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU periode 2015-2020.

Pada 2018, dia ditunjuk sebagai Rais Aam PBNU 2018-2020, menggantikan KH Ma’ruf Amin yang maju pada pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Setelah KH Ma’ruf Amin menjabat sebagai wakil presiden, Kiai Miftachul terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2020.

Dia mengungguli sejumlah nama lainnya, seperti Dr Anwar Abbas dan Nasaruddin Umar, Amirsyah Tambunan, dan KH Muhyidin Djunaidi.

Pesan tak rangkap jabatan

Dalam pembacaan hasil rapat tim AHWA, Zainal berpesan agar rais aam terpilih tidak rangkap jabatan di organisasi lain.

“Kalau ingin menjadi rais aam NU 2021-2026, diharapkan untuk tidak rangkap jabatan di organisasi yang lain,” ujar Zainal.

Selain itu, rais aam terpilih diharapkan bisa fokus dalam pembinaan dan pengembangan jamaah NU ke depan.

“Lalu kami berdiskusi, berdialog dengan rais aam terpilih, beliau berkata dengan sangat santun sekali, sami’na wa ato’na’,” ujar Zainal.