Pengungsi Semeru di Lumajang Belajar Membuat Abon dari Jantung Pisang
LUMAJANG, FaktualNews.co – Beragam cara dilakukan agar pengungsi korban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Lumajang tidak jenuh.
Salah satunya, para perempuan pengungsi diajari membuat abon berbahan baku jantung pisang atau onthong, Senin (27/1/2021).
Pelatihan pembuatan abon dari jantung pisang dilakukan, selain agar ibu-ibu yang sudah hampir satu bulan di lokasi pengungsian dan tanpa kesibukan itu mulai membuka diri untuk mempersiapkan usaha, serta melihat peluang apa yang bisa dilakukan ke depan.
Pelatihan membuat abon dari jantung pisang dipelopori Tutik Andriyani, pustakawan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Lumajang.
“Pisang menjadi produk unggulan Lumajang pastinya juga menghasilkan jantung pisang yang melimpah. Selama ini masyarakat hanya mengolahnya menjadi sayur saja. Agar awet dan bisa dikirim ke luar kota, teman-teman Perpustakaan Desa Lestari Desa Sidorejo – Kecamatan Rowokangkung beberapa tahun ini mulai memproduksi abon jantung pisang yang pemasarannya terutama ke luar kota. Dan ini ditularkan ke ibu-ibu pengungsi,” jelasnya, Senin (27/12/2021).
Tutik berharap, pasca-pelatihan ini, para penyintas terdampak erupsi Semeru mampu berusaha meningkatkan ekonomi keluarga dengan melakukan berbagai kegiatan wirausaha.
Kegiatan pelatihan itu merupakan kerja bareng antara Disarpus Lumajang dengan Perpustakaan Lestari Desa Sidorejo Lumajang dan Kampung Dongeng Indonesia.
Karena itu untuk anak-anak di Desa Sumberwuluh disampaikan dongeng-dongeng, sekaligus juga pelatihan singkat pembuatan abon jantung pisang untuk ibu-ibu.
Kegiatan juga dilakukan di lokasi pengungsian SMPN 1 Candipuro dan diikuti ratusan anak dan ibu-ibu dengan harapan dapat memberikan kegembiraan pada anak-anak dan orang tua serta perpustakaan mampu melakukan kegiatan inklusi sosial dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan masyarakat
Kampung Dongeng Indonesia yang sudah dua kali bekerjasama dengan Disarpus Lumajang, kali ini juga memberikan dongeng serta 150 paket alat tulis, mainan anak serta makanan ringan.
Di samping juga ada peralatan ibadah yang dititipkan masyarakat pada Disarpus untuk dibawa ke lokasi pengungsian.