TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Menyandang julukan kota marmer, kualitas bahan baku marmer di Tulungagung diperkirakan justru mengalami penurunan.
Penurunan kualitas tersebut diperkirakan karena kuantitas marmer yang berkurang serta usia marmer yang terbilang masih muda.
Hal ini dikeluhkan Mulyani, pengrajin marmer di Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung. Menurutnya, sebelum mengalami penurunan kualitas, bahan marmer di Tulungagung terbilang padat dan berwarna putih.
Sedangkan, sekarang warna bahan marmer di Tulungagung berubah menjadi merah muda, permukaan bahan berpori-pori dan tingkat kepadatannya lebih rendah atau cenderung lebih lunak.
“Jauh di bawah jika dibandingkan bahan marmer yang dulu,” jelasnya, Senin (10/1/2022).
Mulyani menambahkan, penurunan kualitas bahan marmer di Tulungagung sendiri sudah terjadi sejak sekitar 2 tahun lalu.
Salah satu faktor penurunan kualitas bahan marmer tersebut, menurut perkiraannya karena usia bahan marmer yang tergolong masih muda. “Kalau bahan yang sekarang itu, lebih lunak dan permukaannya berpori-pori,” tuturnya.
Menurut Mulyani, bahan marmer yang memiliki kualitas bagus sebenarnya masih tersedia di Tulungagung. Namun, karena kuantitasnya sedikit, akhirnya bahan marmer tersebut diolah sendiri oleh perusahaan pertambangan.
“Sebenarnya masih ada bahan marmer yang bagus dari Tulungagung, tapi diolah sendiri sama perusahaan tambang,” paparnya.
Mulyani menambahkan, meskipun bahan material marmer di Tulungagung mengalami penurunan kualitas, namun masih dapat ditanggulangi dengan cara pengolahan yang tepat.
“Biasanya kalau bahannya bagus, satu kali pengolahan saja sudah jadi. Tapi sekarang harus dua sampai tiga kali pengolahan,” pungkasnya.(Aziz)