Pendidikan

Unjuk Rasa Mahasiswa Unmuh Jember Bawa Pocong dan Keranda

JEMBER, FaktualNews.co – Sosok pocong dan keranda menjadi simbol matinya hati nurani Rektorat Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ). Demikian itu adalah gambaran mahasiswa Unmuh Jember, dalam aksi unjuk rasa yang digelar Rabu (12/1/2022) siang hingga malam.

Puluhan mahasiswa tersebut menggelar aksi di depan Gedung Rektorat. Para mahasiswa massa aksi terpaksa melakukan aksi unras hingga malam hari.

Demikian itu, karena pihak rektorat UMJ belum menanggapi 4 poin tuntutan pengunjuk rasa yang menamakan dirinya Aliansi Suara Mahasiswa UM Jember.

Pantauan wartawan, aksi unras mahasiswa itu dilakukan dengan dengan teaterikal dan simbolik. Dengan iringan doa bersama hingga pukul 22.00 WIB.

“Kami tetap meminta rektor untuk menjumpai mahasiswa secara langsung dan memberikan keputusan yang berpihak pada kami. Karena kami menilai sistem birokrasi dan kebijakan di UM Jember masih tidak baik,” kata korlap aksi M. Yayan saat dikonfirmasi disela aksi.

Aksi unras yang dilakukan mahasiswa, tetap dengan tuntutan yang sama. Yakni bagaimana pihak kampus UMJ memutuskan kebijakan soal 4 tuntutan mahasiswa

Soal UKT yang belum ada kejelasan jawaban dari rektorat, mengenai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan Surat Keputusan Pengelolaan aset kantin.

“Seharusnya pihak rektorat juga beradu data dengan kami. Jangan anggap kita melakukan aksi tanpa data, terlebih kami merasa kecewa terhadap sikap rektorat yang enggan menemui dan mendengarkan aspirasi kami secara langsung tanpa harus ada perwakilan saat penyampaiannya,” tegas Yayan.

Terkait aksi lanjutan jika tetap belum ada jawaban dari Rektorat UMJ. Kata Yayan, pihaknya akan menyurati PP Muhammadiyah atas nama Aliansi Suara Mahasiswa UM Jember.

Sebagai bentuk protes dan kritik tegas, jika ada yang tidak beres di dalam kampus.

“Menyurati PP Muhammadiyah akan kami lakukan, jika sikap rektorat tetap seperti ini, dan tidak ada kejelasan,” pungkasnya.