JEMBER, FaktualNews.co – Pasca banjir luapan di dua aliran sungai, yakni Sungai Petung dan Kali Jompo, sejumlah warga di Kabupaten Jember, Jumat (21/1/2022), langsung melakukan kegiatan bersih-bersih rumah.
Dari pantauan wartawan di lokasi bencana, tercatat ada 5 kecamatan terdampak, di antaranya Panti, Bangsalsari, Rambipuji, Sukorambi, dan Kaliwates.
Rumah warga terendam lumpur hingga setebal 70 – 90 cm.
“Untuk saat ini masih bersih-bersih, dan sebentar lagi bada’ Jumatan. Warga bersama-sama kerja bakti untuk mengurangi debit air. Aliran sungainya dikembalikan ke tempat semula, biar agak terurai,” kata salah seorang korban, Abdul Wahid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Kata Wahid, di desanya ini terdampak banjir cukup parah. Karena diketahui ada 3 rumah warga ambruk tergerus aliran deras Sungai Petung. Kemudian tetangga seberang sungai di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, sebagian bangunan dapur rumah hanyut terbawa arus.
“Untuk kerja bakti ini atas inisiatif warga sendiri, dan tadi sudah konsultasi kepada Bapak Kades juga. Kami juga minta bantuan ke TNI-Polri,” ungkapnya.
Terkait kondisi banjir saat ini, lanjutnya, sudah mulai surut. “Tapi masih mengkhawatirkan untuk 3 rumah itu (yang sebagian bangunan rumah terbawa arus Sungai Petung). Karena posisinya di bagian selatan, kan di bawahnya (pondasi rumah) sudah ambrol tanahnya, tergerus air,” katanya.
Sehingga karena kondisi tersebut, kata Wahid, pemilik rumah masih mengungsi ke rumah saudaranya yang aman. “Tadi sudah balik ke rumah untuk bersih-bersih. Dan tadi sudah banyak relawan yang datang ke lokasi. Tapi ruangan yang ambruk tidak ditempati, hanya bersih-bersih di bagian yang terdampak lumpur. Karena lumpurnya cukup tebal hampir selutut,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, warga secara swadaya melakukan patroli malam untuk pengawasan di daerah aliran Sungai Petung.
“Nanti kalau sudah malam hari, kita ngungsi lagi. Seperti perempuan-perempuannya, sedangkan untuk laki-lakinya sambil berjaga dan waspada. Melihat aliran sungai,” ujarnya.
Terpisah Anggota TRC BPBD Jember Firman Arifianto saat dikonfirmasi di lokasi banjir mengatakan, terkait upaya bersih-bersih warga, juga dibantu dari Tagana, TRC BPBD Jember, dan relawan lainnya, juga dari TNI-Polri.
“Untuk dapur umum masih proses, tapi dapur mandiri sudah ada. Kita suplai dengan logistik dan kebutuhan lainnya. Untuk asessment masih terus dilakukan karena dimungkinkan dampak banjir luapan ada yang belum terdata,” ujar pria yang akrab dipanggil Arif ini.
Untuk wilayah lain terdampak banjir, juga dilakukan hal yang sama untuk melanjutkan proses asessment.
“Dampak parah di sini (Desa Badean, dan Dusun Pertelon, Desa Pakis). Karena ada 5 rumah yang bangunannya tergerus arus deras Sungai Petung. Kemudian wilayah lain juga asessment dan bersih-bersih dari dampak banjir,” tandasnya.