Tiga Matra

Berhasil Damaikan Konflik antar Suku di Kongo, Anggota Yonif Para Raider 503 Dapat Penghargaan

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) Rapidly Deployable Battalion (RDB) XXXIX-B Monusco Kongo yang terdiri dari personel Yonif Para Raider 503/Mayangkara mendapat penghargaan dari Panglima Divisi (Pangdiv) Infantri 2 Kostrad.

Penyematan pin Vira Cakti Yudha dan penyerahan penghargaan ini dilakukan langsung oleh Panglima Divisi Infanteri 2/ Vira Cakti Yudha, Mayjen TNI Andi Muhammad di lapangan Batalyon Invanteri Para Raider 503/Mayangkara, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, (26/01/2022).

Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar, dan Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ainy Zuhro.

“Hari ini sebagai Panglima Divisi Infantri 2 Kostrad, datang ke sini dalam rangka memberi penghargaan kepada prajurit-prajurit saya, karena telah berhasil melaksanakan tugas di luar negeri, yakni di Kongo,” ungkap Mayjen TNI Andi Muhammad.

Dalam penugasan di luar negeri tersebut, Mayjen TNI Andi mengatakan, prajurit Batalyon Infanteri Para Raider 503/Mayangkara berhasil melaksanakan tugas dengan baik.

“Ini bukan hanya dari Indonesia saja, tapi hampir seluruh negara ada di Kongo. Dari laporan yang saya terima, prajurit dari Batalyon 503 Mayangkara Divisi Invanteri 2 Kostrad ini dinyatakan berhasil laksanakan tugasnya dengan baik,” katanya.

Dalam hal ini, laki-laki dengan pangkat dua bintang di pundaknya ini memberikan apresiasi dan penghargaan karena selama melaksanakan tugas, prajurit 503 telah berhasil merebut 147 pucuk senjata organik, berhasil melakukan pendekatan kepada tokoh milisi Kongo, membebaskan sandra, hingga mendamaikan konflik antar suku.

“ini luar biasa, yang sebelumnya mungkin belum ada. Lalu berhasil membebaskan sandera, turunkan milisi yang bersenjata. Ini susah tapi karena keberhasilan cara pendekatan prajurit saya kepada tokoh milisi itu sampai bisa turunkan hampir 400 orang, kemudian juga berhasil mendamaikan konflik antar suku di sana. Ada suku yang tadinya perang, saling tidak senang, tapi dengan keberhasilan ini, mereka bisa menyatu kembali,” terangnya.

Andi berharap, dengan berhasilnya para prajurit Batalyon Infanteri 503/Mayangkara ini, ke depannya bisa menjadi contoh satuan atau batalyon lainnya.

“Ini juga saya katakan di amanat, saya ini beri penghargaan, tidak semua satuan bisa. Ini bisa jadi contoh satuan lainnya yang ada di TNI, luar biasa,” pungkasnya.