Dituduh Ada Pendukung Mantan Bupati, Perwakilan IPSM Jember Kembalikan Seragam ke Dinsos
JEMBER, FaktualNews.co – Sebanyak lima orang perwakilan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Jember mengembalikan seragam saat bertugas, ke Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jember Jalan PB. Sudirman, Kecamatan Patrang, Jember, Kamis (27/1/2022) siang.
Aksi tersebut sebagai bentuk protes, pasalnya Bupati Jember Hendy Siswanto tidak segera mengeluarkan SK kepengurusan IPSM yang sudah terbentuk pada tahun 2021 lalu.
Padahal kepengurusan IPSM itu, sudah melalui prosedur sesuai dengan Permensos Nomor 10 Tahun 2019.
Terkait kepengurusan dan pembentukan pengurus IPSM Jember itu, juga udah dihadiri oleh IPSM Provinsi Jatim dan Plt. Kadinsos Jember Widi Prasetyo.
Salah satu pengurus IPSM Jember Ribut Supriadi mengatakan, dengan tidak segera dikeluarkannya SK dari bupati itu, dinilai memberatkan anggota IPSM dalam bertugas membantu masyarakat sesuai tupoksi.
“Terus terang, awalnya kami sudah melewati berbagai beberapa kali negosiasi terkait kebradaan kami. Waktu itu kami sudah terbentuk IPSM, yang dihadiri oleh IPSM Provinsi, yang dibentuk beberapa orang kepengurusan. Kemudian disana juga dihadiri oleh 30 orang, dan juga ada Plt. Kepala Dinas dulu, Pak Widi,” kata Ribut saat dikonfirmasi usai melakukan aksi mengembalikan seragam di Dinsos Jember.
Namun di tengah perjalanan, lanjut Ribut, keberadaan pengurus IPSM Jember dianulir oleh sejumlah orang yang mengaku sebagai tim sukses Bupati Hendy.
“Bahkan waktu itu, kami juga dipertemukan dengan Dinsos dan tim sukses tersebut. Ternyata di sana mereka mengatakan, (alasan tidak segera dikeluarkan SK dari bupati), bahwasanya di tubuh kami (IPSM) itu, banyak orang-orangnya mantan bupati (Faida). Jadi tidak mau jika ada di dalam kepengurusan,” ungkap Ribut.
Dengan adanya tudingan tersebut, menurut Ribut, membuat para anggota dan pengurus IPSM Jember kecewa. Pasalnya informasi yang diterima dari sejumlah orang yang mengaku sebagai tim sukses Bupati Hendy, dinilai terkait persoalan politik pada pilkada lalu, yang belum selesai.
“Kami IPSM murni tidak ada kepentingan politik. Kami murni bekerja untuk sosial dan kemanusiaan. Pasca itu, Kamis kemarin (seminggu yang lalu). saya ditelepon oleh Kepala Dinas (Sosial), bahwa (salah satu pengurus IPSM Jember) Anik ini, (juga dituding) adalah tangan kananya mantan bupati (Faida),” ungkapnya.
Ribut juga menambahkan, terkait aksi pengembalian seragam IPSM nantinya akan menyusul rekan-rekannya yang lain.
“Untuk yang datang ke dinsos hari ini, hanya perwakilan saja (pengurus inti). Karena seragam IPSM akan kami kumpulkan, karena saat ini dari teman-teman yang lain masih banyak yang melakukan aksi pendampingan vaksinasi dan pendampingan pasien. Ada sekitar 30 orang pengurus dan anggota IPSM Jember ini,” bebernya.
Terpisah, Plt. Kepala Dinsos Jember Isnaini Dwi Susanti saat dikonfirmasi mengaku kaget dengan aksi yang dilakukan oleh anggota dan pengurus IPSM Jember.
“PSM itu milik siapa-siapa dan milik dirinya sendiri (bergerak untuk kemanusiaan). Untuk seragam itu sudah dikasih melalui APBD, kalau dikembalikan berarti saya harus mengembalikan uangnya ke APBD,” kata wanita yang akrab dipanggil Santi ini
“Jadi tidak ada yang kemudian diberhentikan PSM manapun dan siapapun. Mulai dulu, sejak 2009-2014 saya di Dinsos, tidak ada (petugas atau anggota) yang memiliki ikatan sebagai PSM,” sambungnya.
Terkait alasan bupati yang belum memberikan SK Kepengurusan IPSM yang sudah dibentuk sejak 2021 lalu itu, Santi menjelaskan, jika menjadi otoritas dari Bupati Jember.
“Bupati yang kemarin itu tidak mau tandatangan (terkait SK pengurusan IPSM), itu kemarin. Lah sekarang Bupatinya mau tandatangan IPSM. Itu di dalam peraturan, (terkait SK) juga menjadi otoritas Bupati untuk tandatangan. Tidak bisa kemudian untuk mediasi seseorang untuk menuruti apa yang kita inginkan,” ulasnya.
Ditanya soal adanya sejumlah yang mengaku sebagai tim sukses Bupati Hendy kemudian mengait-kaitkan soal politik, hal itu dianggapnya sebagai alasan klasik.
“Itu alasan klasik soal pengurus yang lama tidak disukai. Tidak ada di PSM sperti itu. Tapi dengan adanya aksi ini di Dinsos itu ya tidak apa-apa. Kita masih tetap melakukan kerja untuk melayani masyarakat,” pungkasnya.