JEMBER, FaktualNews.co – Hujan deras selama kurang lebih 5 jam sejak pukul 14.00 WIB, Jumat (28/1/2022). Menyebabkan tiga kecamatan di Jember kembali diterjang banjir luapan sungai. Dari data sementara TRC BPBD Jember, tiga kecamatan terdampak yakni Panti, Pakusari, dan Kalisat.
Untuk di wilayah Kecamatan Kalisat, banjir luapan aliran sungai itu terjadi di saluran irigasi yang melewati pemukiman warga. Akibatnya air merendam sejumlah rumah warga setinggi kurang lebih 30 – 80 cm, dan menjebol tembok rumah. Selain itu diketahui salah satu rumah warga juga ambruk pada bagian dapur.
“Beruntung tidak ada korban, tapi kerusakan akibat banjir luapan saluran irigasi itu banyak merobohkan tembok rumah warga. Selain itu, menurut warga terdampak tadi ketinggian air setinggi hampir satu meter,” kata Anggota TRC BPBD Jember Firman Arifianto.
Terkait penanganan dari dampak banjir luapan tersebut, dijelaskan Arif panggilan akrab Firman Arifianto bila pihaknya melakukan asessment untuk mendata warga terdampak, kemudian dilanjutkan pembersihan. Namun karena sudah malam. Kegiatan bersih-bersih akan dilanjutkan besok pagi.
“Untuk sementara warga mengevakuasi diri ke rumah saudaranya yang tidak terdampak banjir,” imbuhnya.
Perlu diketahui, untuk di wilayah Kecamatan Kalisat ada 3 desa yang terdampak banjir. Yakni Desa Glagahwero, Desa Ajung, dan Desa Plalangan. Kemudian untuk di Kecamatan Panti berdampak pada Desa Pakis, kemudian untuk di Kecamatan Pakusari, dampak banjir terjadi di Desa Pakusari.
Secara rinci dari data sementara BPBD Jember, untuk total kerusakan. Satu dapur rumah ambruk rusak sedang, 18 KK 73 jiwa sempat terendam banjir, tembok pabrik ambrol dengan tinggi 5 meter dan panjang 25 meter.
“Kemudian 22 kamar dan dapur rumah warga terendam air, kemudian untuk di Ponpes IBU di Pakusari, Santriwati sebanyak 360 jiwa evakuasi diri ke tempat aman, dan satu musala terendam banjir. Untuk proses asessment terus kami lakukan,” pungkas Arif.