KEDIRI, FaktualNews.co – Sekelompok mahasiswa asal Desa Mangunreja, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, membuka bimbingan belajar (Bimbel) gratis bagi puluhan anak-anak petani dan buruh tani di Desanya.
Bimbingan belajar gratis tersebut, sebagai bentuk keprihatinan mereka terhadap anak-anak yang kesulitan saat disuruh belajar daring. Karena mayoritas warga di lingkungan mereka merupakan petani dan buruh tani.
Karena tidak punya tempat khusus untuk melakukan Bimbel, para Mahasiswa yang juga anggota karang taruna Desa Mangunrejo tersebut, menjadikan ruangan Posyandu setempat, menjadi tempat bimbingan belajar bagi puluhan anak-anak kampung, dan diberi nama Bimbingan Belajar Pelita Ilmu.
Pendiri bimbingan, Kautsar Ali mengatakan, bimbingan belajar ini didirikan sejak 1 tahun lalu, atas keprihatinan mahasiswa yang menemukan anak-anak kesulitan mengakses lembaga bimbingan tambahan di luar sekolah.
“Jadi awalnya lembaga bimbingan Pelita Ilmu ini kita bentuk, karena rasa prihatin kami terhadap anak-anak yang kesulitan saat belajar secara daring, saat pandemi Covid-19 kemarin,” kata Kautsar Ali, pendiri Bimbel Pelita Ilmu, Kamis (3/1/2022).
Ada 2 mata pelajaran yang diajarkan di tempat Bimbel Pelita Ilmu ini, yakni pelajaran bahasa inggris dan matematika.
“Saat ini kami hanya mengajarkan 2 mata pelajaran, bahasa inggris dan matematika. Karena kita masih terkendala pengajar. Saat ini para pengajar hanya 6 orang, sementara anak-anak yang ikut bimbel mencapai 30 orang,” tambah Kautsar.
Para peserta bimbingan belajar pelita ilmu mengaku, sengaja memilih tempat ini karena selain banyak teman dan menyenangkan, juga belajar di tempat ini gratis.
“Belajar di sini, selain banyak teman juga gratis. Karena orang tua kami tidak mampu memasukkan ke lembaga bimbingan belajar, di tengah tekanan ekonomi di masa pandemi covid-19 seperti saat ini,” aku Sonja Nur Rohma, salah satu peserta bimbel.
Kelas gratis ini dibuka setiap seminggu sekali, dan sengaja dipilih pelajaran bahasa inggris dan matematika, karena kedua pelajaran tersebut dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi siswa.