FaktualNews.co

Kematian Akibat Omicron Bisa Lebih Tinggi dari Delta, Ini Peringatan Ahli

Nasional     Dibaca : 625 kali Penulis:
Kematian Akibat Omicron Bisa Lebih Tinggi dari Delta, Ini Peringatan Ahli
FaktualNews.co/Istimewa//
Ilustrasi.

JAKARTA, FaktualNews.co – Kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron bisa lebih tinggi dari varian Delta.  Hal ini ditegaskan Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman.

Dicky Budiman menyebut, varian Omicron berpotensi besar menyebabkan perburukan gejala hingga kematian.

“Beberapa kali saya luruskan, jadi mild-nya Omicron ini karena menginfeksi yang sudah divaksinasi dengan durasi proteksi tertentu seperti 6 bulan. Nah, artinya kasus kematian ini bisa lebih tinggi daripada Delta,” kata Dicky Selasa (8/2/2022).

Dicky mengatakan, sifat mutasi virus corona sejauh ini tidak melemah, melainkan mampu diminimalkan dengan upaya tambahan lain seperti pemberian vaksinasi. Untuk itu, ia meminta agar warga Indonesia segera mengakses program vaksinasi Covid-19.

Berdasarkan survei dan temuan kasus baik di Indonesia atau global, kata Dicky, kematian warga akibat Omicron lebih tinggi terjadi kepada mereka yang baru menerima vaksin satu dosis ataupun sama sekali belum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Lansia dan kelompok rentan segera vaksin, segera booster. Dan kita lihat pada kelompok anak di bawah 6 tahun yang belum eligible untuk divaksinasi itu akan jadi sangat rawan. Itulah mengapa PTM harus daring, karena kita jangan menunggu meledak, kita harus preventif,” kata dia.

Panel ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan 5M. Di antaranya yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Ia juga mendorong agar pemerintah semakin memperkuat strategi dan upaya surveilans seperti testing, tracing, dan treatment (3T). Pemeriksaan Covid-19 perlu juga diperluas di daerah-daerah, tidak hanya di Ibu Kota.

“Jadi strateginya memang dengan bekal yang sudah divaksin ini atau memiliki imunitas alamiah, yang kemudian akan membuat potensi hunian rumah sakit menjadi setengah dari gelombang Delta lalu,” ujar Dicky.

Perkembangan jumlah kasus warga yang terkonfirmasi terpapar virus corona di Indonesia meningkat secara signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 2,9 kali lipat lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 25-31 Januari, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 64.065 kasus. Sementara pada periode 1-7 Februari, kasus Covid-19 meningkat menjadi 189.231 kasus.

Kondisi kenaikan serupa juga terjadi pada kasus warga yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19. Selama kurun waktu 25-31 Januari, jumlah kumulatif kasus kematian Covid-19 di Indonesia berjumlah 93 kasus. Kemudian, terjadi kenaikan pada periode 1-7 Februari, kasus kematian melonjak menjadi 316 kasus.

Satgas Penanganan Covid-19 sehari sebelumnya atau pada Senin (7/2/2022) juga telah mencatat jumlah kematian warga yang terpapar Covid-19 mencapai 82 kasus. Jumlah penambahan kasus kematian itu tertinggi sejak awal Oktober 2021.

DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali tercatat menjadi menjadi tiga provinsi penyumbang kasus kematian virus corona harian tertinggi di Indonesia. Ketiganya menyumbang 69,5 persen dari 82 kasus yang merupakan total kasus kematian harian Covid-19 yang dilaporkan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Sumber
cnnindonesia.com