FaktualNews.co

Kali Lamong Meluap, Banjir Kembali Melanda Mojokerto, Puluhan Rumah Terendam

Peristiwa     Dibaca : 1002 kali Penulis:
Kali Lamong Meluap, Banjir Kembali Melanda Mojokerto, Puluhan Rumah Terendam
FaktualNews/Muhammad Lutfi Hermansyah/
Foto : Kondisi banjir di Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis (10/2/2022) dini hari.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Banjir langganan akibat luapan Kali Lamong kembali melanda tiga Desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Kamis (10/2/2022).

Dampak banjir ini merendam jalan desa dan puluhan rumah penduduk dengan ketinggian air bervariasi. Selain itu, banjir juga berdampak warga kekuragan air bersih.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat mengatakan, tiga Desa yang terendam banjir yakni, Desa Banyu Legi, Talunblandong, dan Pulorejo.

“Banjir mulai pukul 21.00 WIB tadi (9/2/2022), luapan kali Lamong meluber setelah terjadi hujan kemarin, sehingga membajari permukiman warga dengan ketinggian bervariasi, ada yang sampai 70 sentimeter,” katanya saat dikonfirmasi FaktualNews.co.

Tim BPBD sudah berada di lokasi untuk mengantisipasi banjir susulan, apalagi pada bulan Februari 2022 diprediksi puncak cuaca hujan.

“Kita sudah lakukan assessment (pendataan), ada sekitar 30 rumah yang terendam. Sampai pagi air berangsur mulai surut, tapi tidak bisa langsung. Potensi banjir susulan ada karena diprediksi bulan Februari ini puncak cuaca hujan,” jelas Djoko.

Menurut Djoko, banjir akibat luapan Kali Lamong di Kecamatan Dawarblandong sudah menjadi langganan. Pada tahun ini rencananya akan ada penanggulan sementara untuk mengatisipasi banjir tersebut yang dikerjakan Dinas Perumahan Rakyat Daerah (DPUPR) Kaupaten Mojokerto.

“Sebenarnya banjir itu kan kiriman dari bengawan solo, lalu ke Kali Lomong. Beberapa daerah yang terkena imbasnya seperti Gresik, Lomongan, dan Mojokerto sudah ada kesepakatan untuk bekerja sama mencari solusi. Untuk sementara Kabupaten Mojokerto akan membangun tanggul sebagai langkah antisipasi,” ungkapnya.

Meski demikian, warga belum ada yang mengungsi. Terkait dengan dampak kekurangan air bersih, pihaknya akan mengirimkan bantuan air kepada warga.

“Tidak ada yang mengungsi karena mulai surut. Kalau air bersih nanti kita kirimkan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid