Kapolres Situbondo Bantah Anggotanya Terkonfirmasi Covid-19 Varian Omicron
SITUBONDO, FaktualNews.co – Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya, membantah keras jika puluhan anggotanya terkonfirmasi Covid-19 varian omicron.
“Diakui, sebanyak 29 anggota terkonfirmasi positif Covid-19, namun hingga kini belum diketahui jenis variannya. Selain itu, juga tidak ada klaster, “ujar AKBP Andi Sinjaya, Selasa (22/2/2022).
Menurut dia, sebanyak 29 anggota yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, merupakan hasil program testing tracing dan treatmen (3T) yang dilakukan secara bertahap dalam dua bulan terakhir.
“Selain itu, jumlah anggota yang terkonfirmasi Covid-19 juga menyebar di seluruh polsek jajaran di Polres Situbondo. Jadi, saya jelaskan sekali lagi, 29 anggota yang terkonfirmasi itu, hasil testing proaktif yang dilakukan selama dua bulan,”bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Andi ini menegaskan, sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, pihaknya melakukan deteksi sejak dini, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat di Polres Situbondo.
“Polri adalah salah satu Garda terdepan dalam penangangan Covid-19, karena tugasnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga sebagai upaya mitigasi dan deteksi dini dilakukan testing dan tracing proaktif secara rutin demi kesehatan dan keselamatan anggota,“imbuhnya.
AKBP Andi menjelaskan, karena anggota Polres Situbondo dan Polsek jajaran itu, diketahui sudah melakukan vaksinasi lengkap hingga vaksin booster. Sehingga proses penyembuhan atau pemulihan puluhan anggota yang terkonfirmasi Covid-19 sangat cepat.
“Karena puluhan anggota yang terkonfirmasi tanpa gejala, dan mereka sudah melakukan vaksinasi lengkap hingga vaksin dosis tiga, yakni vaksin booster. Sehingga proses penyembuhan sangat cepat. Bahkan, dari jumlah total 29 anggota, 23 anggota dinyatakan sembuh,”katanya.
Lebih jauh Andi menegaskan, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak takut atau panik. Serta bersikap terbuka apabila ada petugas Satgas Covid-19 melakukan Testing dan Tracing.
Karena itu adalah upaya pencegahan sehingga cepat diambil tindakan untuk dilakukan treatment dan isolasi sehingga tidak meluas penyebarannya.
“Kami harapkan masyarakat yang merasakan gejala ringan seperti batuk, flu dan demam memberanikan diri untuk dilakukan testing dan tracing. Sehingga dengan cepat diambil tindakan pencegahan agar tidak meluas. Sesuai anjuran pemerintah mewasapadai Omicron diharapkan masyarakat tetap disiplin prokes dan ikut vaksinasi lengkap,“ pungkasnya.