Sejumlah Aktivis di Kediri Unjuk Rasa Menuntut Pelaku Kekerasan Seksual Segera Ditangkap
KEDIRI, FaktualNews.co – Sebagai bentuk dukungan terhadap korban asusila, relawan Peduli Perempuan dan Anak Kediri, melakukan aksi solidaritas di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, Rabu (23/2/2022).
Mereka meminta anggota Dewan untuk mendesak pihak Kepolisian segera menangkap para pelaku tindak kekerasan seksual kepada kepada korban.
Dalam aksinya, aktivis perempuan tersebut juga membawa poster bertuliskan “Jangan biarkan Predator anak berkeliaran bebas”‘. Mereka menilai jika pihak Kepolisian tidak serius menangani kasus asusila yang dialami oleh NPE (13) warga Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Dalam orasinya, massa meminta kepada anggota Dewan, agar menegur Kapolres dan Kasatreskrim Polres Kediri, karena dianggap tidak serius dalam menangani kasus asusila tersebut.
“Dari awal Januari kenapa baru 1 pelaku yang ditangkap. Padahal korban diperkosa oleh beberapa orang. Kalau Kapolres dan Kasatreskrim tidak bisa menangani kasus ini, dilimpahkan saja ke Polda,” teriak Habib, salah-satu orator.
Massa kemudian dipersilahkan masuk ke gedung DPRD Kabupaten Kediri dan ditemui oleh ketua DPRD di ruang Komisi III DPRD Kabupaten Kediri.
Usai ditemui Ketua DPRD, ketua Relawan Peduli Perempuan dan Anak Jeannie Latumahina mengatakan, pihaknya akan mendampingi korban hingga kasus kekerasan seksual ini diusut tuntas. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan ada lagi Predator anak yang berkeliaran.
“Kami mendesak kepada pihak Kepolisian Polres Kediri, untuk segera menangkap para pelaku kekerasan seksual, karena kami meyakini jika pelakunya lebih dari satu,” jelas Jeannie Latumahina kepada awak media.
Jeannie menambahkan, kasus ini terjadi Pada tanggal 27 Desember 2021 yang lalu. Ayah korban dan tiga temannya memperkosa korban NPE. Tindak kejahatan berlanjut di Pos Siskamling pada korban dengan 3 pelaku yang berbeda.
“Bahkan korban juga sempat digilir kembali di lokasi Alas Simpenan dengan 2 pelaku yang berbeda. Kemudian para pelaku setelah tindak kejahatannya telah dengan sengaja, meninggalkan korban di kejadian Alas Simpenan sendirian, hingga baru keesokan harinya korban ditemukan oleh salah seorang warga, yang kemudian diantar ke RSUD Pare, karena kondisinya memprihatinkan,” kata Jeannie.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Titik Mujiastuti mengatakan, saat ini kondisi korban trauma dan down. Pihaknya menggandeng Psikolog untuk memulihkan kondisi korban.
“Karena saat ini korban tidak mau berbicara dengan orang karena down dan trauma berat. Saat ini kita masih melakukan trauma healing agar korban segera pulih,” jelas Titik Mujiastuti.