SITUBONDO, FaktualNews.co – Memperingati Isra’ Mi’raj Tahun 2022, puluhan warga Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, menggelar ritual larung kepala kambing ke laut. Hal tersebut sebagai simbol untuk membuang balak dan mendatangkan rezeki, Selasa (1/3/2022m.
Konon, ritual larung kepala kambing dan seekor ayam hidup dan hasil bumi, yang diangkut dengan menggunakan perahu kecil itu, merupakan tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan.
Muhammad Basori, penanggung jawab kegiatan ritual mengatakan, ritual larung sesajen kepala kambing dan beberapa hasil bumi itu, merupakan kegiatan rutin setiap tahun sebelum memasuki bulan suci Ramadlan.
“Ini sudah biasa dilakukan setiap tahun. Acara ini dikenal selamatan pettolekoran,” kata pria 57 tahun itu.
Menurutnya dalam kegiatan itu, warga setempat menyiapkan beberapa ragam makanan, seperti kue, nasi, satu ekor ayam hidup dan kepala kambing. Semuanya dikumpulkan dan dijadikan satu dalam satu perahu yang terbuat dari pohon pisang.
“Sesajen yang dikumpulkan itu, kita larung ke laut. Tujuannya untuk membuang balak dan berharap mendatangkan rezeki,” bebernya.
Lebih jauh Basori menjelaskan, kegiatan larung itu tidak ada unsur kemusyrikan. Sebab, setiap makanan yang dihanyutkan itu, bukan dibuang percuma. Tetapi, setiap makan yang sudah dihanyutkan tersebut diambil oleh para nelayan. Nelayan pasti rebutan mengambil sesajen tersebut.
“Makanan itu, tidak dilarung percuma, banyak nelayan dan warga yang merebut makanannya. Konon, siapa saja yang berhasil mengambil makanan yang dihanyutkan, dipercaya akan dijauhkan dari marabahaya,” pungkasnya.