FaktualNews.co

Kuliner Malam Nasi Pecel Pincuk Tulungagung di Jember, Jadi Langganan Anang-Ashanty

Kuliner     Dibaca : 1018 kali Penulis:
Kuliner Malam Nasi Pecel Pincuk Tulungagung di Jember, Jadi Langganan Anang-Ashanty
FaktualNews.co/hatta
Nasi Pecel Pincuk Tulungagung Om Imoet di Jember.

JEMBER, FaktualNews.co – Nasi pecel pincuk khas Tulungagung di seberang jalan Universitas Muhammadiyah Jember, Jalan Karimata, Kecamatan Sumbersari, buka mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 02.00 dini hari ini menjadi kuliner langganan mahasiswa dan masyarakat Jember.

Pasalnya dengan rasanya yang pedas manis khas nasi pecel, makanan rakyat ini juga disajikan dengan wadah pincuk yang unik.

Bahkan nasi pecel pincuk Tulungagung yang diberi nama dagang Pecel Pincuk Om Imoet ini juga menjadi langganan artis.

Penjual Nasi Pecel Pincuk, Andika Yulianto di sela kesibukan melayani pelanggan mengaku memiliki cara berbeda dalam menyajikan kuliner nasi pecel.

Untuk bumbu pecel adonannya, kata Andika, memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan makanan serupa yang banyak dijual di sejumlah tempat.

“Saya membuka usaha warung nasi pecel pincuk ini sekitar tahun 2013. Berbeda dengan warung nasi pecel pada umumnya, rasa bumbu pecelnya berbeda, dan penyajian juga beda. Saya naik kendaraan motor roda tiga dan nasi pecelnya dijamin manis, gurih dan pedas,” kata Andika, Minggu (6/3/2022) malam.

Sebelum membuka warung nasi pecel pincuk itu, Andika juga memiliki usaha di bidang percetakan.

“Tapi karena dampak pandemi, usaha warung nasi pecel ini yang saya lakoni serius. Ya bagaimana usaha percetakan sejak pandemi agak sepi,” ungkapnya.

Untuk kuliner nasi pecel yang dijualnya, penyajian nasi pecel yang umum menggunakan wadah piring biasa. Tapi yang dijual oleh Andika menggunakan wadah pincuk.

“Tapi bedanya, jika biasanya pincuk dari daun pisang, saya buat pincuknya dari kertas karton tebal kurang lebih 10 milimeter dibentuk kayak wadah pincuk. Jadi bisa juga dipakai berulang kali seperti piring, dicuci juga bisa. Jadi tidak menghilangkan kekhasan dari istilah pincuk itu sendiri,” bebernya.

Untuk satu porsi nasi pecel pincuk Om Imoet, lanjutnya, dipatok harga Rp7 ribu.

“Kalau tambah lauk jadi Rp10 ribu. Untuk lauk macam-macam, ada telor ceplok, telur dadar, telur bali, ikan tongkol, rempelo ati ayam, kecuali untuk lauk ayam nambah Rp6 ribu,” sebutnya.

Untuk minuman, kata Andika, disediakan gratis. “Air mineral gelas itu gratis. Mau ambil berapapun silakan. Tapi kalau pesan minum teh hangat nambah Rp3 ribu per gelas,” imbuhnya.

Lebih lanjut Andika menambahkan, nasi pecel pincuk yang dijualnya, diakui olehnya, juga jadi langganan artis.

Sebut saja Anang Hermansyah dan istrinya, Ashanty. Kata Andika keduanya merupakan pasangan artis yang jadi langganan nasi pecel miliknya.

“Biasanya Mas Anang dan istri juga anak-anaknya kalau liburan pulang ke Jember. Datang ke sini beli nasi pecel saya. Alhamdulillah enak katanya, juga kalau bawa oleh-oleh pulang ke Jakarta beli juga bumbu pecel, bahannya dibawa pulang ke Jakarta. Katanya sih kalau kangen makan nasi pecel ya bikin sendiri,” ucapnya.

“Tapi karena pandemi ini, Mas Anang jarang pulang,” sambungnya. Kata Andika, tidak hanya kalangan artis, nasi pecel dagangannya juga sering dibooking untuk kegiatan resmi pemerintah.

“Ya biasanya dipesan Pak Arum Sabil, atau kalangan pejabat kalau datang ke Jember. Seperti mantan Menteri BUMN Rini Soemarni, Mantan Kapolri Badrodin Haiti, Mantan Kapolres Jember Kusworo, Menteri Kebudayaan RI Sandiaga Uno, juga lembaga-lembaga atau kantor seperti, RS Jember Klinik, Pengadilan Negeri, atau juga Kantor Pajak Jember,” pungkasnya.

Terpisah, seorang pembeli nasi pecel pincuk, Fitri, mengaku menjadi langganan kuliner yang merakyat itu.

Dengan berjualan hanya pada malam hari, nasi pecel pincuk itu diakui menjadi kuliner malam yang dirasa berbeda.

“Biasanya kan jualan nasi pecel itu pagi atau siang hari. Tapi ini malam hari. Jadi ya enak kalau pas malam dan pengen makan nasi pecel,” kata perempuan mahasiswi asal Banyuwangi ini. Nasi pecel pincuk yang dibelinya itu, diakui cukup murah.

“Lumayan porsinya cukup, dan harganya murah. Jadi pas di kantong mahasiswa seperti saya. Apalagi katanya nasi pecel ini favorit artis dan pejabat. Ya ikut banggalah, dari nasi pecel bisa eksis dan terkenal di Jember,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah