Serunya Memancing di Dekat Masjid Apung SIER Surabaya
SURABAYA, FaktualNews.co – Banyak cara ditempuh warga Surabaya guna melepas penat. Salah satu dengan memancing di Waduk SIER Surabaya.
Selain gratis, tempatnya juga nyaman karena berdekatan dengan Masjid Baiturrozaq alias Masjid Apung yang unik.
Yadi (45), seorang pemancing asal Kendangsari Surabaya menuturkan, sudah dua hari ini dirinya memancing di Waduk SIER.
“Kebetulan hari ini libur kerja, anak-anak juga mumpung libur saya ajak mancing ke sini,” ujarnya kepada media ini, Senin (7/3/2022).
Lokasi Waduk SIER yang berada di selatan Jalan Raya Rungkut Industri memudahkan pengunjung menemukan tempat itu. Bila ingin memancing disana, pengunjung harus lewat Jalan Rungkut Industri IV dan cukup membayar ongkos parkir motor sebesar Rp2.000 dan Rp3.000 bagi mobil.
“Berbayar? Bebas, cuma parkir saja yang dipakai infaq ke masjid,” lanjut Yadi.
Hari itu Yadi memancing bersama putranya, mereka datang sekitar pukul 13.00 WIB. Selang sejam memancing, dirinya mengaku telah mendapatkan belasan ekor ikan mujair. Ikan tersebut nantinya akan dipakai untuk lauk dan pakan ternak.
Mengenai Waduk SIER, Yadi mengatakan bila tempat tersebut sangat nyaman sehingga membuat pemancing betah berlama-lama disana.
“Sangat nyaman, teduh dan ikannya banyak. Apalagi dekat Masjid Apung yang unik,” aku dia sembari melempar umpan ke tengah tengah waduk.
Ia lantas bercerita jika dua tahun lalu Waduk SIER lebih bagus dari sekarang. Banyak bangunan cantik menghiasi waduk, seperti jembatan kayu dan besi yang dibuat melengkung.
Di sepanjang bibir waduk juga berjajar sepeda bebek air. Namun pemandangan itu saat ini sudah tidak ada lagi akibat pandemi. “Sejak Covid sudah banyak yang terbengkalai,” katanya.
Masjid Baiturrozaq alias Masjid Apung SIER Surabaya, Senin (7/3/2022).Foto: Mokhamad Dhofir
Masjid Apung Baiturrozaq SIER Surabaya
Tak jauh dari keberadaan Yadi, berdiri Masjid Baiturrozaq, bangunan sederhana yang nampak unik. Keunikan tempat ibadah tersebut lantaran letaknya yang berada di tengah waduk, sehingga terkesan dikelilingi air.
Khosim (65), takmir masjid menuturkan, dulunya Masjid Baiturrozaq lokasinya tidak berada di tengah waduk, melainkan di perempatan Jalan Raya Rungkut Industri. Namun sejak tahun 2010, masjid itu kemudian dipindah demi kenyamanan para jamaah.
“Karena bising di pinggir jalan, kemudian kalau lagi ramai bikin macet, ya dipindah ke sini (tengah waduk),” kata Khosim.
Sedangkan lahan yang dijadikan lokasi masjid, dulunya adalah trek jogging yang sengaja dibuat oleh pihak SIER untuk karyawan maupun masyarakat guna berolahraga. Posisinya di tengah waduk yang rimbun dipenuhi pohon kelapa.
“Sekarang pohon kelapanya sudah diganti dengan pohon bambu,” ucapnya.
Disinggung alasan masjid berkapasitas seribu jamaah tersebut dinamai Masjid Apung, Khosim mengaku tak tahu. Namun katanya kemungkinan karena lokasinya berada di tengah-tengah waduk. “Padahal tidak benar-benar mengapung,” tutupnya.
