Peristiwa

Warga Sekitar Hutan Desa Alastengah Situbondo Keluhkan Program RHL Perhutani

SITUBONDO, FaktualNews.co-Ratusan warga yang tinggal di sekitar hutan Desa Alastengah,  Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo, mengeluhkan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 di  Perum Perhutani  Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bondowoso, Jawa Timur.

Sebab, ratusan warga di sekitar hutan di dua dusun di Desa Alastengah, yakni Dusun Kocapi dan Krajan itu, menuding BKPH Sumbermalang KPH Bondowoso tidak transparan dalam pelaksanaan program RHL tersebut.

Selain pelaksanaannya dinilai tidak transparan, namun jumlah bibit tanaman produktif  seperti  alpukat dan durian yang berikan secara gratis  juga tidak sesuai dengan luas areal yang dikelola warga. Bahkan, selama pelaksanaannya warga mengaku tidak mendapat upah atau biaya garap.

“Selain itu, masing-masing warga pengelola RHL  hanya mendapat satu sak pupuk organik. Akibatnya, banyak tanaman produktif program RHL yang mati,” ujar pria berinisial RK, asal Dusun Kocapi, Desa Alastengah, Minggu (13/3/2022).

Menurut dia, selain tidak mendapat upah  atau  biaya garap, meski setiap hari warga mengaku mengeluarkan biaya,  namun BKPH Sumbermalang juga tidak melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Alastengah dalam program RHL Tahun 2019.

“BKPH Sumbermalang justru melibatkan orang diluar LMDH Alastengah, dalam program RHL Tahun 2019 tersebut,” bebernya.

Begitu juga yang diutarakan inisial MD ,warga Desa Alastengah, Kecamatan Sumbermalang, pihaknya berharap BKPH Sumbermalang KPH Bondowoso transparan dalam program RHL Tahun 2019. Selain tidak mendapat biaya garap, dan  biaya perawatan.

“Namun, kami juga tidak mendapat upah selama penyulaman. Padahal saya dan warga  yang lain, butuh  uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga setiap hari,” ujar pria yang mengaku punya enam cucu tersebut.

Lebih jauh MD menambahkan, jika dalam program RHL Tahun 2019 lalu itu, masing-masing warga hanya mendapatkan sebanyak 30 hingga 50 bibit. Jumlah bibit tanaman produktif itu, tidak sesuai luas areal hutan yang dikelola warga, akibatnya  banyak tanah kosong dalam progran RHL tersebut.

” Saya heran dengan BKPH Sumbermalang, yang hanya memberikan 30 hingga 50 bibit tanaman produktif. Padahal, saya lihat bibit alpukat dan durian banyak dalam program RHL tahun 2019 lalu tersebut,” ucapya.

Sementara itu, Waka ADM SKPH Bondowoso Utara   KPH Bondowoso Rahman Hadi S berjanji akan memanggil Asper Sumbermalang, untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar hutan Desa Alastengah, Kecamatan Sumbermalang.

“Karena Asper Sumbermalang lama bertugas di Sumbermalang. Makanya,  besok (Senin red-) dia akan dipanggil,” kata Rahman.