Ekonomi

Harga Minyak Goreng Naik, Produsen Kopra di Kediri Ketiban Rezeki

KEDIRI, FaktualNews.co – Naiknya harga minyak goreng dan juga sulitnya didapatkan di pasaran, membuat bahan baku kopra atau daging buah kelapa kering sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng juga mengalami kenaikan.

Seperti yang dirasakan Jelis Setyawan, seorang pengepul dan produsen kopra di Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Jelis mengaku, sejak 2 minggu terakhir ini harga kopra yang ia kirim ke pabrik di Sidoarjo naik, sekitar 700 rupiah perkilonya.

“Alhamdulillah bahan kopra yang kami produksi harganya naik. Perkilonya naik sekitar 700 rupiah,” kata Jelis Setyawan, produsen dan pengepul kopra, Senin (14/3/2022).

Untuk bahan baku pembuatan kopra, Jelis Setyawan mendatangkan dari petani Kopra di daerah Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengambilan kopra ini karena stok di Pulau Jawa yang terbatas.

“Namun dengan banyaknya stok kopra di Lombok, maka dalam satu kali pengiriman ke Kediri bisa mencapai 1 kelapa kopra,” kata Jelis Setyawan.

Kemudian, setelah sampai di Kediri, Jelis dibantu oleh beberapa karyawan melakukan tahap penjemuran di bawah terik matahari dan tahap pencongkelan kopra atau memisahkan daging buah kelapa kering dari batok kelapa.

Setelah itu, hasil kopra yang sudah jadi, dikirim ke pabrik di Mojokerto. Pada tahapan ini, dalam satu kali kirim bisa kurang lebih 2 ton kopra yang diantarkan ke pabrik memakai mobil Fuso.

“Ini tempat kedua kami memproduksi kopra. Kami beruntung ada sejumlah pekerja yang membantu tahap penjemuran, pencongkelan, hingga pengiriman ke pabrik. Usaha ini sekaligus membuka lapangan pekerjaan di desa kami dan mereka tak perlu bekerja terlalu keras, apalagi upah hariannya utuh, karena di tempat ini telah disediakan makan siang,” kata Jelis.

Sementara itu, salah satu karyawan di usaha kopra di Kediri, Munar mengatakan, dalam satu hari perempuan berusia 50 tahun itu, bisa mencongkel kopra sebanyak ratusan butir sekaligus.

“Alhamdulillah kerja di sini tidak banyak tekanan. Saya juga bisa mengajak anak kandung saya yang usianya dewasa, untuk ikut membantu kerja di sini. Kalau soal kesulitan, hampir tidak ada, hanya mungkin waktu mencongkel, perlu kekuatan lebih dan saya pernah mematahkan pisau yang didesain khusus semacam ini,” kata Munar.

Untuk penghasilan dari hasil memilah kopra, ibu rumah tangga yang baru bekerja sebulan terakhir ini, bisa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 35.000 per hari.