MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023 di Pendopo Graha Majatama, Kantor Pemkab Mojokerto, Selasa (29/3/2023).
Banyak hal yang dibahas dalam Musrenbang kali ini mengenai arah pembangunan Kabupaten Mojokerto dalam dua tahun mendatang hingga 2023. Mulai dari pembangunan fisik, birokrasi yang bersih, hingga pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Dari data Badan Perenacanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto, jumlah penduduk di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2021 mecapai 120,54 ribu jiwa. Jumlah ini bertambah sebesar 1,74 ribu jiwa, bila dibandingkan dengan kondisi tahun 2022, yaitu, sebesar 118,80 ribu jiwa.
Sedangkan untuk prosentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan dari 10,57 persen pada tahun 2020 menjadi sebesar 10,62 persen pada tahun 2021.
Oleh karena itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawti mengatakan, yang menjadi fokus utama Musrembang 2023 adalah pemulihan ekonomi guna memulihkan dari dampak pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan dengan cara pemerataan dan penguatan insfrastruktur dalam segala bidang.
“Jadi kita mengupayakan mengembalikan dan menumbuhkan ekonomi ditengah-tengah segala masalah, global juga tentunya,” kata Bupati Mojokerto usai membuka kegiatan tersebut.
Ia menekankan, anggaran untuk pemulihan ekonomi harus dibarengi dengan pemetaan yang jelas. Misalnya, seperti saat ini yang sudah dilakukan terkait pemetaan Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM) dan wisata yang ada di dalam Kabupaten Mojokerto.
Setiap kebutuhan Pemkab Mojokerto dalam pengadaan barang dan jasa bisa didukung oleh UMKM. Tentunya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku, yaitu, pemenuhan legalitas.
“UMKM yang bisa mensupport (mendukung,red) sudah mendapatkan berbagai legalitas,” tandas Ikfina.
“Tempat kita juga sudah punya pasar yang bagus, yaitu wisata. Kita akan mengintensifkan kerjasama dengan berbagai pihak, karena wisata di Kabupaten Mojokerto tidak kita kelola sendiri, misalnya dengan BPCB, Perhutani, dan pihak-pihak lainnya,” sambung dia.
Menurut dia, dengan dua desain tersebut dapat meraih pangsa pasar yang besar dan menarik sektor-sektor lain untuk pemulihan ekonomi.
“Seperti pertanian dan perhutanan akan bisa tertarik jika kita sudah punya pangsa pasar sendiri. Maka kita berharap lapangan pekerjaan Juga akan terbuka lebar,” terang Bupati perempuan pertama Mojokerto itu.
Selain menggelar agenda tahunan tersebut, Pemkab Mojokerto melalui Dinas Komonikasi dan Informatika juga meresmikan Call Center Surya Mojo Siaga untuk mempercepat pelayanan kedaruratan warga.
Bagi warga Mojokerto yang mengalami atau ingin malaporkan kondisi darurat bisa menghubungi layanan 112 yang tersedian secara gratis atau tanpa dipungut biaya pulsa.