Komplotan Curanmor Kota Probolinggo Sasar Perkampungan Padat Penduduk
PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Tak hanya menyasar tempat sepi, pelaku pencurian sepeda
motor (curanmor) di Kota Probolinggo beraksi di perkampungan padat penduduk atau di tengah Kota. Kali ini yang menjadi korban komplotan curanmor ini yakni Ardana Budi Santoso (38).
Saat ditemui di rumah tinggalnya, Jalan Minak Jinggo, RT 1 RW 7, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Jumat (01/04/22) siang, korban menjelaskan aksi pelaku menggondol motornya pada Kamis (31/3) dini hari tersebut terekam kamera pengintai (CCTV).
Tiga pelaku memasuki halaman depan rumahnya dengan cara lewat pintu gerbang. Pelaku tak terlalu sulit masuk ke rumah pria bertubuh subur ini, sebab gerbang pagarnya tidak digembok. “Pukul 3.00 pagi saya tidur. Semalaman tidak tidur bersama istri, karena menunggu anak datang dari
Surabaya,” jelasnya.
Sedangkan motor matik matik merah hitam nopol N 5068 EBW yang terparkir di teras rumah ini diketahui hilang oleh korban, saat korban keluar rumah berniat merokok usai makan. Dirinya melihat pintu pagarnya yang ditutup rapat, terbuka sedikit, dan motor miliknya tidak ada di tempatnya lagi.
selanjutnya ia bertanya ke istri dan anaknya, karena seluruhnya menggelengkan kepala, korban kemudian mengecek CCTV-nya. Ternyata benar, 3 pelaku tampak di monitor tengah mencuri motor matiknya.
“Saya terbangun karena lapar. Usai makan saya keluar mau merokok. Saya lihat motor tidak ada, dan anak dan istri tidak tahu. Ternyata dicolong maling,” ujarnya.
Pagi itu korban langsung ke Mapolsek Mayangan, Polres Probolinggo, guna melaporkan kejadian di rumahnya. Pengaduanya diterima, namun Budi tidak mendapat surat laporan karena masih harus melengkapi persyaratannya. “Kami masih ngurus surat keterangan dari leasing. Kan
motornya masih ngredit,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Mayangan Kompol Hermawan menerangkan, kasus pencurian yang dialami Budi, tengah didalami. Selain mengolah TKP, petugas juga sudah melihat rekaman CCTV yang sempat di posting di medsos oleh korban.
“Masih kami dalami. Untuk laporan resminya masih tunggu korban melengkapi berkasnya. Paling tidak ada bukti BPKB,” tandas Hermawan.